Bimtek Purwakarta, Sinergi Kementan - DPR Masifkan Pertanian Ramah Lingkungan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Purwakarta, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI, menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] bertajuk ´Pertanian Ramah Lingkungan Elisitor Biosaka´ di Purwakarta, Provinsi Jawa Barat pada Selasa, [6/6].
Bimtek yang diselenggarakan di Tajug Gede Cilodong, Purwakarta ini diikuti oleh 100 orang petani milenial. Materi yang disampaikan tentang Elisotor Biosaka.
Biosaka berasal dari kata adalah Bio [hayati/tumbuhan] dan saka [selamatkan alam kembali ke alam]. Elisitor Biosaka pertama dicoba sejak 2006 oleh petani asal Blitar, Muhamad Anshar.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian adalah sektor strategis yang memberi keuntungan bagi semua orang.
“Pertanian memiliki andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama tiga tahun pandemi, pertanian selalu tumbuh positif,” ujar Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi muda yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ke kegiatan ekspor," katanya.
Saat ini, kata Dedi Nursyamsi, kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian.
Materi yang disampaikan sangat bermanfaat karena memberikan edukasi tentang elisitor biosaka yang ramah lingkungan sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi mengatakan, dengan adanya Bimtek yang berkolaborasi dengan Polbangtan Bogor Kementan, diharapkan para petani di Purwakarta bisa mendapatkan banyak ilmu terutama tentang elisitor biosaka.
"Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Dalam hal ini, elisitor biosaka menjadi salah satu kunci yang penting dalam mengatasi itu semua," katanya.
Menurut Dedi Mulyadi, elisitor biosaka terbuat dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Terlebih lagi pembuatan dari elisitor biosaka ini yang mudah yakni hanya dengan tangan.
“Ilmu yang diperoleh oleh bapak ibu sekalian, diharapkan agar dapat diterapkan agar sama-sama menggapai hidup yang lebih baik” tutur Dedi.
Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, sangat mengapresiasi adanya program ini dan berharap dapat terus berkolaborasi demi petani Indonesia yang lebih baik lagi.
“Saya sangat mengapresiasi adanya program ini, dan semoga menjadi kolaborasi yang baik untuk meningkatkan generasi petani muda milenial,” pungkas Yoyon. [yrz/wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Purwakarta of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
