Mahasiswa Polbangtan Kementan Sigap Cegah LSD pada Hewan Ternak

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Mahasiswa Polbangtan Kementan Sigap Cegah LSD pada Hewan Ternak
POLBANGTAN BOGOR: Mahasiswa Polbangtan Bogor saat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease [LSD] di Bogor

Bogor, Jabar [B2B] - Mahasiswa Jurusan Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor Prodi Kesehatan Hewan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease [LSD] di Bogor pada Kamis [29/6].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Polbangtan akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimanapun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," katanya.

Mentan menambahkan dalam salah satu kunjungannya ke Kandang Hewan Kurban beberapa waktu lalu.

"Tahun ini, saya pastikan Kementan mempersiapkan hewan kurban dengan jauh lebih baik dalam segala aspek termasuk Kesehatan hewan, tentu Kementan bersama dengan Kabupaten dan Provinsi yang ada di Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP mengatakan, melalui pendidikan vokasi Kementan berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya generasi milenial termasuk mahasiswa Jurusan Peternakan agar bisa bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Lumpy Skin Disease [LSD] adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus [LSDV] yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Virus ini umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Belum ada laporan terkait kejadian LSD pada ruminansia lain seperti kambing dan domba.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma’arif menyampaikan, selain menjamin hewan ternak sehat dan bebas dari penyakit hewan dan zoonosis, Kementan juga fokus untuk memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan ternak agar memenuhi persyaratan syariat Islam dan kesejahteraan hewan, serta pendistribusian daging  yang memenuhi persyaratan higiene dan sanitasi, serta keamanan pangan

Selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus, LSD dapat juga ditularkan melalui perantara mekanik seperti gigitan serangga.

Ia kembali menegaskan bahwa LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Ia menghimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Dikarenakan adanya peningkatan penyakit LSD di Indonesia,  Mahasiswa Polbangtan Bogor mengabdikan dirinya ke masyarakat dengan melakukan pemeriksaan hewan ternak ke seluruh kecamatan Bogor. (Kecamatan Bogor Selatan,Kecamatan Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah, Tanah Sereal).

Kegiatan mahasiswa ini sebagai langkah pencegahan penyakit LSD dengan melakukan pemeriksaan postmortem dan antemortem atau sebelum dan setelah penyembelihan.

Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine.

Secara tidak langsung, penularan terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik. Penularan secara mekanis terjadi melalui vektor yaitu nyamuk [genus aedes dan culex], lalat [Stomoxys sp, Haematopota spp, Haematobia irritans], migas penggigit dan caplak [Rhipicephalus appendiculatus dan Amblyomma hebraeum]. [rdyanto/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.