Gerakan Pangan Murah Kota Bogor, Polbangtan Kementan Hadirkan Deadcobean

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gerakan Pangan Murah Kota Bogor, Polbangtan Kementan Hadirkan Deadcobean
POLBANGTAN BOGOR: Wali Kota Bogor, Bima Arya [kanan] menyicipi kopi susu Deadcobean, hasil kreasi mahasiswa/i dan PWMP Polbangtan Bogor yang ditampilkan pada kegiatan Gerakan Pangan Murah [GPM] di Plaza Balai Kota Bogor.

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan Bogor berpartisipasi pada Gerakan Pangan Murah [GPM] yang digelar Pemerintah Kota Bogor selama dua hari, 26 - 27 Juni 2023 di Plaza Balai Kota. GPM memberi peluang bagi masyarakat membeli bahan pokok pangan dengan harga lebih murah dari pasaran.

Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Sekda Syarifah Sofia menghadiri GPM yang diinisiasi Dinas Kesehatan Pangan dan Peternakan [DKPP] Pemkot Bogor tersebut, didukung produk-produk unggulan komoditas pertanian dari mahasiswa/i maupun PWMP dari Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di antaranya Deadcobean.

Partisipasi Polbangtan Bogor merupakan implementasi komitmen Kementan, untuk mendukung dan memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian melalui Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP].

Upaya Polbangtan Bogor sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang tiada henti meyakinkan petani milenial bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

Berbagai program pun dilakukan Kementan, untuk mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.

"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani modern atau mendirikan startup pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Di sisi lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi berharap Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan Bahan Pangan Pokok bisa bekerja maksimal.

"Bahan pokok sangat dibutuhkan selama Ramadan serta hari raya, karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.

Sekda Kota, Syarifah Sofia menjelaskan kegiatan GPMdiadakan serentak pada 301 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, sementara di Kota Bogor digelar dua hari.

“Kami memberi kesempatan pada warga dapat membeli bahan pangan pokok dengan harga murah,” katanya.

Selain bahan pangan pokok, GPM menghadirkan sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah [UMKM] dari sejumlah wilayah di Kota Bogor.

Begitu pula mahasiswa/i dan PWMP dari Polbangtan Bogor menyediakan sejumlah produk-produk unggulan hasil kreasi mahasiswa dan PWMP seperti cemilan, hasil olahan hortikultura hingga kreasi minuman kopi.

Wali Kota Bogor, Bima Arya berkesempatan mengunjungi stan Polbangtan Bogor dan mencicipi berbagai produk olahan yang dipamerkan, salah satunya produk minuman kopi susu Deadcobean hasil PWMP mahasiswa.

"Enak," kata Bima Arya selagi mencicipi produk minuman kopi susu Deadcobean.

“Diharapkan GPM memotivasi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkreasi menciptakan produk-produk olahan yang dapat mendukung para mahasiswa menjadi wirausaha muda pertanian yang sukses,” kata Bima Arya.

Kepala DKPP Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengatakan GPM merupakan salah satu upaya untuk menekan inflasi serta kenaikan harga dari sejumlah komoditas yang kerap terjadi menjelang momen hari raya.

“Ke depan, GPM secara berkala akan digiatkan, minimal sebulan sekali, berkoordinasi dengan wilayah untuk menyiapkan lokasi yang bisa digunakan bagi kegiatan pangan murah,” katanya. [fita/wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.