Rumah Pangan Lestari Ditargetkan Capai 5 Ribu Desa
Sustainable Food Houses Targeted Reach 5 Thousand Villages
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Sukabumi (B2B) - Kementerian Pertanian menargetkan pengembangan 5 ribu desa menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program tersebut bertujuan memanfaatkan pekarangan di rumah warga untuk ditanam produk tanaman pangan.
"Cabai rawit merah yang sekarang harganya mahal bisa ditanami di pekarangan rumah. Selain cabai merah, tanaman lain yang bisa ditanam adalah tomat, pare dan terong," kata Menteri Pertanian Suswono usai panen raya cabai merah di Desa Petir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/3).
Apabila warga tidak memiliki pekarangan rumah, kata Mentan, maka tanaman pangan tersebut dapat ditanam di dalam polybag, sehingga setiap rumah tangga mampu menghasilkan produk pangan secara mandiri.
Menurut Mentan, ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu.
"Ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga," ungkap Suswono.
Menurutnya, prinsip dasar rumah pangan lestari adalah pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan. Kemudian, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, konservasi sumberdaya genetik pangan daro tanaman, ternak, ikan.
"Diikuti langkah menjaga kelestarian melalui kebun bibit desa menuju untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," tambah Mentan Suswono.
Sukabumi (B2B) - The Ministry of Agriculture targeting 5 thousand rural development became a Sustainable Food Houses Region (KRPL). The program aims to use the yard at the house residents to plant crops products.
"Red chili, which are expensive to plant in the yard. Besides chili, other crops are plant tomatoes, bitter melon and aubergine," said Minister of Agriculture Suswono after harvest chili Petir Village, District Kadudampit, Sukabumi, West Java, Saturday (30/3).
If residents do not have a courtyard, said Minister of Agriculture, the crop can be plant in polybags, so that each household can produce food products independently.
According to the Minister of Agriculture, food availability in sufficient quantities at all times is a necessity that is not indisputable, because it has become a national agricultural development priorities.
"In the future, every household can optimize resources, including courtyard, to supply food for the family," said Suswono.
According to him, the basic principles of sustainable food is the use of eco-friendly yard and design for food security and food self-sufficiency. Then, diversification based on local resources, conservation of genetic resources from food crops, livestock and fish.
"As a step to preserve through the village towards the nursery to increase income and welfare of the community," added Minister of Agriculture Suswono.
