Industri Pakan Ternak Siap Serap 3,5 Juta Ton Jagung Pipilan Kering di 29 Provinsi

Indonesian Animal Feed Industry Obliged to Buy Corn of the Farmers: Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Industri Pakan Ternak Siap Serap 3,5 Juta Ton Jagung Pipilan Kering di 29 Provinsi
Mentan Andi Amran Sulaiman (berdiri kanan) memberi pengarahan pada anggota GPMT dan 29 kepala dinas pertanian provinsi, dan panen jagung di Sumbawa, NTB (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI mendorong pengembangan 724.000 hektar lahan jagung di 29 provinsi didukung anggaran Rp1,2 triliun untuk mencapai target produksi 3,5 juta ton jagung pipilan kering yang diserap oleh Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sehingga Indonesia tidak perlu lagi mengimpor jagung pada 2017.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan langkah tersebut merupakan implementasi dari pola kemitraan antara industri pakan ternak dengan petani jagung di 29 provinsi, yang ditandai dengan penandatanganan memoranda kesepahaman (MoU) oleh GPMT dengan 29 kepala dinas pertanian provinsi.

"MoU ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama atau PKS oleh kedua belah pihak dan berlaku hingga Oktober 2019," kata Mentan Amran Sulaiman di Jakarta pada Senin (19/9) usai menjadi saksi penandatanganan MoU tersebut.

Mentan menambahkan, tujuan jangka pendek dari pola kemitraan adalah mengantisipasi panen raya jagung pada Februari - April 2017 dan Pemerintah RI menginstruksikan industri pakan ternak menyiapkan sarana gudang penyimpanan dan sarana pengering jagung (dryer) didukung Bulog untuk membeli jagung petani sehingga dapat memperpendek rantai pasok dan tata niaga jagung.

Pola kemitraan tersebut menyebutkan bahwa GPMT dan 29 kepala dinas pertanian sepakat bahwa pemerintah memfasilitasi sarana dan memberdayakan petani untuk meningkatkan produksi jagung, dengan menerbitkan harga acuan pembelian jagung di tingkat petani dan harga di tingkat konsumen.

Poin kedua disebutkan bahwa GPMT dan 29 dinas pertanian provinsi akan sinergi melaksanakan program pengembangan produksi jagung yang integrasi dengan industri pakan ternak secara berkelanjutan untuk tujuan jangka panjang.

GPMT dan industri pakan ternak wajib membina petani jagung dan membeli produknya dengan harga layak, seperti termaktub pada poin ketiga.

Stop Impor Jagung
Mentan mendorong para petani jagung dan pihak terkait di seluruh Indonesia untuk melakukan luas tambah tanam agar Indonesia dapat mencapai swasembada jagung, yang didukung oleh Presiden RI Joko Widodo dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengunci harga beli jagung di tingkat petani Rp3.150 per kg dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) diperintahkan ikut menyerap jagung petani sesuai Perpres dengan kadar air 15%.

"Tidak ada lagi yang boleh membeli jagung Rp1.500 per kg seperti terjadi selama ini, karena hal itu sangat membebani petani dan membuat mereka tidak bergairah meningkatkan luas lahan tanam apalagi meningkatkan produksi. Tidak ada tawar menawar lagi. Kita harus serius membela petani," kata Mentan saat panen jagung dengan mekanisasi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pertengahan Agustus lalu.

Menurutnya, pemerintah memastikan tidak akan ada lagi impor jagung hingga Desember 2016, semua pihak harus membeli langsung kepada petani. Dampaknya akan positif bagi Indonesia, seperti saat ini pemerintah berhasil menurunkan impor jagung hingga 60% dibandingkan 2015 yang mencapai 3,6 juta ton.

Kementerian Pertanian RI (Kementan) berupaya mencapai target luas tanam jagung hingga 1,5 juta hektar di seluruh Indonesia sehingga dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri tanpa harus tergantung lagi pada jagung impor, sementara impor jagung Januari - Mei 2016 hanya 880.837 ton dari periode yang sama pada 2015 hingga 1,6 juta ton atau turun hingga 47,5% sehingga Indonesia menargetkan stop impor jagung mulai tahun depan.

"Saya canangkan tidak ada lagi impor jagung mulai tahun depan, dan untuk merealisasikan hal itu ditargetkan luas tanam jagung tahun ini 1,5 juta hektar, kita antisipasi keterbatasan lahan dengan menanam jagung bukan  sekadar sebagai tanaman sela di sawah tapi integrasi dengan kelapa sawit atau karet," kata Mentan di Sumbawa.

Jakarta (B2B) - The Indonesian government encourages the development of 724,000 hectares of corn in 29 provinces supported by the state budget 1.2 trillion rupiah in achieving target of 3.5 million tonnes of grain maize to meet the needs of animal feed industry is supported by the National Logistics Agency (Bulog) to Indonesia can stop import needs, according to the Indonesian minister.

Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that policy is the implementation of a partnership between the animal feed industry and farmers in 29 provinces, preceded by memoranda of understanding (MoU) by the association of animal feed (GPMT) with the head of 29 provincial agricultural office.

"The MoU will be followed up with an agreement by both parties which effective until October 2019," Minister Sulaiman said here on Monday (19/9) after atteded as a witness the signed of the MoU.

He added that the short-term goal of a partnership is anticipate the corn harvest in February to April 2017, and instructed the government to prepare the animal feed industry and the corn dryer storage warehouse that will be supported by Bulog to buy corn from farmers so as to shorten the supply chain.

The partnership scheme states that associations and 29 provincial agricultural offices agreed that the government is facilitating the means to empower farmers to increase production, to set the purchase price at the farm gate and the price to the consumer.

The second point mentioned that the associations and 29 provincial agricultural office synergies implemented development programs corn production is integrated with the animal feed industry which is sustainable for the long-term goals.

Associations and animal feed industry must support the farmers and buy their products at competitive prices, as the third point of the MoU.

Stop Imports of Corn
Minister Sulaiman encourage corn farmers and stakeholders across the country to increase of arable land to achieve self-sufficiency in of corn, which is supported by President Joko Widodo by Presidential Decree that sets the purchase price of corn at the farm level 3.150 rupiah per kg, and the National Logistics Agency (Bulog ) are instructed to buy of corn farmers with 15% moisture content.

"No more maize price of 1,500 rupiah per kg as ever, because it is detrimental to farmers, and make them reluctant to increase planting area and increasing production. We must seriously defend the farmers," he said while mechanization corn harvest in Sumbawa district of Nusa Tenggara Barat Province last week (August 20).

According to him, the government ensures there will be no imports of of corn until December 2016, all parties have to buy from the farmers. The impact will be positive for Indonesia, such as the current government managed to reduce the import of maize by 60% compared to 2015 which reached 3.6 million tons.

Indonesian government through the  Agriculture Ministry is targeting 1.5 million hectares of the corn to meet domestic needs without relying on mport, while imports in January to May 2015 to reach 1.6 million tons, and in the same period last year only 880,837 tonnes, down by 47.5%, it encourages Indonesia stop the import of maize starting from next year.

"I was instructed begin the next year for stop imports of corn, to prepare the land for corn covering 1.5 million hectares, we anticipate limited land with corn planting in oil palm and rubber plantations besides farmland," Minister Sulaiman said in Sumbawa last week.