Pemerintah Siapkan 25 ton Benih Padi bagi Petani Gagal Panen
Government Prepares 25 Tons of Rice Seeds to Farmers Fail Harvest
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Mengantisipasi kerugian petani akibat gagal panen lantaran padi yang baru ditanam lalu rusak akibat bencana, pemerintah menyediakan cadangan benih padi nasional sebanyak 25 ton untuk 2013. Sementara tanaman yang mengalami puso diberi bantuan biaya pengolahan sebesar Rp2,6 juta per hektar ditambah Rp1,1 juta untuk pengganti pupuk.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan pada 2013 ini cuaca cenderung baik dibandingkan 2012, Kementerian Pertanian telah menyiapkan langkah antisipasi bagi kebutuhan petani.
"Meskipun, menurut BMKG cuaca tahun ini baik, tapi kami tetap melakukan antisipasi," Suswono saat mengunjungi gudang benih PT Pertani di Desa Plantaran, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (2/3).
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kendal, Sri Purwati menjelaskan setidaknya ada 2.000 hektare tanaman padi yang terendam banjir pada bulan Januari hingga Februari kemarin. Kendati begitu, pihaknya masih melakukan pendataan untuk kemudian melaporkan ke pemerintah pusat, agar petani mendapatkan bantuan benih padi setelah sawahnya terendam banjir.
"Tanaman padi yang tergenang air itu, masa tanamnya sekitar satu minggu hingga satu bulan," kata Sri.
Jakarta (B2B) - Anticipating the losses of farmers due to crop failure because newly planted rice damaged by the disaster, the government provides a national rice seed reserves by 25 tonnes to 2013. While the plants were damaged aid processing costs Rp2, 6 million per hectare plus Rp1, 1 million for a fertilizer substitute.
Minister of Agriculture Suswono said, although the Board
Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) said in 2013 the weather was likely better than 2012, the Ministry of Agriculture had prepared the anticipation for the needs of farmers.
"Although, according BMKG good weather this year, but we still anticipate," Suswono during a visit PT Pertani seed warehouse in the village Plantaran, South Kaliwungu District, Kendal regency, Central Java, on Saturday (2/3).
Head of Department of Agriculture, Livestock, Agriculture, and Forestry Kendal, Sri Purwati explain at least 2,000 hectares of rice crops were flooded in January and February. Even so, it´s still collecting data and then report to the central government, so that the farmers get help rice seeds after rice fields were flooded.
"The rice plant flooded, the cropping period of about one week to one month," she said.
