Pelatihan Petani Milenial, Mentan: Petani Muda Bisa Bergerak di Produksi dan Pengolahan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak anak muda untuk tidak ragu terjun ke usaha sektor pertanian.
Menurutnya, peluang untuk mendapatkan keuntungan semakin besar. Apalagi petani sekarang tak lagi hanya mengurusi produksi saja, tapi juga pengolahan dan pemasarannya.
"Petani bisa main di awal (produksi), tengah, ataupun akhir (pemasaran.red)," ungkap Syahrul saat menghadiri penutupan Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial, di Ciawi, pada Jumat (17/2).
Sektor pertanian juga dinilainya menjanjikan. Terbukti ketika masa pandemi semua sektor turun, sektor pertanian bisa tetap tumbuh.
"Pertanian tidak ada matinya. Tidak ada hari yang bisa hidup tanpa pertanian," ungkap Syahrul.
Ia pun menyebutkan anak muda saat ini berada di era abundance sehingga mereka diharapkan memiliki keterbukaan pemikiran dan sikap militan dalam menghadapi berbagai perubahan.
"Karena itu, kamu harus open minded. Anak muda harus punya militansi," ujar Syahrul.
Ia pun menyebut Kementan akan memberikan bekal bagi para petani milenial berupa pelatihan. Melalui pelatihan, Syahrul berharap para petani milenial bisa melakukan berbagai terobosan.
"Di balik pelatihan yang diadakan, kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian di hulu hingga ke hilir," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan pelatihan dirancang agar peserta dapat memahami pengelolaan kelompok tani dalam upaya pengelolaan usaha tani yang efisien berbasis teknologi informasi, pasar, dan sumber permodalan.
“Pertanian kita di masa yang akan datang menjadi milik petani milenial. Sehingga pelatihan bagi petani milenial menjadi penting. Kita perlu memberikan mereka bekal, mulai dari smart farming, penggunaan KUR, dan pengetahuan agribisnis,” jelas Dedi.
Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial dilaksanakan pada 11 – 17 Februari 2023 secara hybrid. Pembelajaran secara online dilaksanakan selama empat hari pada 11 - 15 Februari 2023 dan secara offline pada 17 Februari 2023 bertempat di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi.
Peserta pelatihan berjumlah 105 orang petani milenial yang berasal dari 35 kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
