Mahasiswa Polbangtan Kementan Aktif Turun ke Lapangan Cegah PMK
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] diterjunkan ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan ante mortem hewan kurban, pekan lalu, pada tujuh kecamatan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemeriksaan sebelum hewan dikurbankan, dilakukan oleh 10 mahasiswa tingkat III Polbangtan Bogor Prodi Kesehatan Hewan.
Ketujuh kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Bogor Timur, Bogor Utara, Bogor Selatan, Bogor Tengah, Bogor Barat dan Tanah Sereal. Mahasiswa Polbangtan Bogor juga memeriksa, mendeteksi dan mengeliminasi kelainan dari karkas, mendeteksi pemotongan halal dan higienis dari lubang jugularis, esophagus dan pernafasan mengacu pada prinsip dan standar kesehatan hewan.
Upaya tersebut sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada seluruh Unit Pelaksana Tugas [UPT] dari Kementerian Pertanian RI untuk melakukan langkah-langkah konkrit seperti pengobatan, pemberian vitamin, vaksinasi dan kegiatan penyuluhan sebagai tindakan preventif virus Penyakit Mulut dan Kuku [PMK].
Mentan Syahrul terus mendorong seluruh jajarannya untuk mengadakan kegiatan kolaboratif dengan berbagai pihak sebagai langkah preventif dan kuratif atas adanya penyebaran wabah PMK di berbagai daerah.
“Pemerintah langsung bergerak cepat memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meski angka kematian cukup rendah tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya perintahkan seluruh jajaran hingga daerah meningkatkan pengawasan," katanya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan, dalam penanganan PMK perlu juga sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat agar tidak panik dengan informasi yang simpang siur.
“Kewaspadaan dan disiplin kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK ke tempat yang masih sehat," katanya.
BPPSDMP, menurut Dedi, akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge dalam upaya penanggulangan PMK. Hal tersebut guna meningkatkan kompetensi pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran.
Dedi juga mengungkapkan bahwa seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK.
Jumadil Patria, salah seorang mahasiswa mengatakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada beberapa bagian hewan, utamanya hewan kurban.
“Dilakukan pemeriksaan fisik pada berbagai sisi seperti pada bagian dubur, pemeriksaan gizi, moncong kering, saliva mulut, kondisi feses, suhu, nadi, dan pernafasan. Hal tersebut dilakukan dalam mendeteksi infeksi patogen yang terjadi”, ujarnya.
Jumadil menambahkan, bahwa pemeriksaan ini wajib dilakukan. “Pemeriksaan hewan wajib dilakukan dalam posisi berdiri dengan memperhatikan jenis kelamin, umur, patognomonis. sikap dan tingkah laku”, imbuhnya. [timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
