Kapasitas Petani Penyuluh, Kementan gelar Bimtek Urgensi Pertanian Perkotaan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Purwakarta, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama DPR RI menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan kapasitas petani dan penyuluh pertanian wilayah koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor dengan tema ´Urgensi Pertanian Perkotaan´ di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Sabtu pekan lalu (4/3).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa penyuluh merupakan ´Kopassus´ dari keberhasilan pertanian di Indonesia.
“Penyuluh itu punya peran penting. Penyuluh adalah ´Kopassus´ Kementan. Peningkatan kompetensi SDM pertanian yang profesional dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa program Bimtek bagi penyuluh merupakan sarana untuk meng-update ilmu pengetahuan dan meningkatkan kapasitas.
“Bimtek bagi penyuluh merupakan sarana untuk meng-update ilmu pengetahuan, seperti pertanian perkotaan, itu salah satunya memanfaatkan lahan pekarangan di rumah masing-masing agar bisa menambah pendapatan rumah tangga,” kata Dedi.
Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar menambahkan kegiatan Bimtek merupakan kolaborasi Kementan dengan Komisi IV DPR RI dalam upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh, serta regenerasi petani.
Syaifuddin menjelaskan, menurut penelitian dalam waktu 10 tahun terakhir, ada sekitar 50 ribu petani di Indonesia mulai habis sehingga perlu adanya regenerasi petani.
"Mengingat saat ini banyak penduduk yang bermukim di perkotaan, maka sangat perlu memberikan pengetahuan kepada para petani ataupun masyarakat agar bisa mengembangkan pertanian di perkotaan," katanya.
Kegiatan Bimtek diikuti oleh peserta dari petani, penyuluh, kelompok tani [Poktan], kelompok wanita tani [KWT] dan petani milenial yang antusias mengikuti pelatihan seraya berharap kegiatan seperti itu dapat terus berlanjut. [rifa/wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Purwakarta of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
