Bimtek Aspirasi, Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh & Petani Garut

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bimtek Aspirasi, Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh & Petani Garut
POLBANGTAN BOGOR: kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] peningkatan kapasitas petani dan penyuluh Di Wilayah Koordinasi Polbangtan Bogor.

Garut, Jabar [B2B] - Petani dan Penyuluh Pertanian di wilayah Garut Selatan antusias mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] peningkatan kapasitas petani dan penyuluh Di Wilayah Koordinasi Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor [Polbangtan Bogor].

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian melihat bahwa penyuluh pertanian merupakan Kopasus dari keberhasilan pertanian di Indonesia.

“Kalian itu sangat penting, kalian adalah kopasus dari kementerian pertanian. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia [SDM] bidang pertanian yang profesional dilakukan melalui pendidikan, pelatihan vokasi maupun sertifikasi profesi.” ujar Syahrul.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengungkapkan program Bimtek bagi penyuluh merupakan kesempatan yang sangat berharga.

“Melalui Bimtek ini diberikan kesempatan yang lebih luas lagi untuk penyuluh pertanian yang telah memiliki pengalaman kerja, untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.” ujar Dedi.

Kegiatan Bimtek bertema “Upaya penguatan petani dan penyuluh untuk mendukung ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi Covid-19”. Kegiatan ini diselenggaran oleh Polbangtan Bogor melalui Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat [UPPM] bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI.

Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Bimtek ini adalah kerjasama antara Kementan dengan Komisi IV DPR RI dalam upaya peningkatan kapasitas petani dan penyuluh, serta regenerasi petani.

"Diharapkan peserta menjadi petani dan penyuluh pertanian yang siap kerja di lapangan salah satunya dengan mengadopsi inovasi pertanian yang sudah ada untuk membantu peningkatan produksi pertanian sehingga kesejahteraan petani dapat terwujud.” papar Detia.

Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan pada 26 dan 27 Maret 2022, yang dibagi menjadi dua angkatan dengan peserta per-angkatan 100 orang. Peserta berasal dari 15 kecamatan yaitu Banjarwangi, Singajaya, Mekarmukti, Cihurip, Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Caringin, Cisewu, Bungbulang, Pakenjeng, Pendeuy, Pamulihan, Talegong dan Cisompet.

“Kegiatan ini sebagai upaya untuk memastikan para petani dan penyuluh memiliki kapasitas dan kompetensi yang terbarukan melalui informasi baru terkait pertanian modern juga meningkatkan semangat para petani milenial dalam dunia pertanian dan peternakan”, kata Kepala UPPM Polbangtan Bogor, Aminudin.

Kegiatan ini dihadiri oleh Muhammad Haerudin Amin, selaku anggota Dewan Perwakilan rakyat [DPR] RI Komisi IV, Direktur Polbangtan Bogor, Unsur Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Camat Kecamatan Caringin Kab. Garut serta praktisi peternakan sebagai narasumber Bimtek.

Muhammad Haerudin Amin, selaku anggota Dewan Perwakilan rakyat [DPR] RI Komisi IV, menyampaikan bahwa masyarakat Garut khususnya Garut Selatan harus punya keyakinan dan tekad untuk maju, serta bermimpi yang tentunya diikuti dengan kemauan dan kerja keras.

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.