Siapkan Negosiator Ulung, RI Siap Adu Argumen dengan AS di WTO
Prepare a Superb Negotiator, RI Ready to Argue with the U.S. at the WTO
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Pemerintah Indonesia meyakini tidak menyalahi aturan yang ditetapkan organisasi perdagangan dunia (WTO). Karena pemerintah tetap harus menseleksi komitmen internasional, meskipun terdaftar sebagai anggota organisasi WTO.
Mengantisipasi keberatan WTO, pemerintah tengah menyiapkan negosiator ulung untuk beradu argumen kembali dengan delegasi Amerika Serikat (AS), untuk menghadapi konsultasi lanjutan dengan AS mengenai kebijakan impor hortikultura dan daging yang digugat negara tersebut.
"Pemerintah Indonesia bisa dituntut apabila gagal meyakinkan mereka. Termasuk mengenai kemananan pangan, harus disikapi dengan profesional. Kalau tidak, nanti timbul masalah baru," kata Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Selasa (5/3).
Konsultasi awal telah dilakukan oleh kedua negara di Jenewa, Swiss, Maret lalu. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Indonesia, Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo.
Dalam konsultasi tesebut, delegasi Indonesia menjelaskan alasan terkait kebijakan yang tercantum dalam Permentan Nomor 60/2012 mengenai Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).
AS dikatakan akan mempelajari kembali alasan yang dikemukakan pihak tergugat. Indonesia berharap persoalan ini selesai di forum konsultasi tanpa berlanjut ke badan sengketa WTO.
Jakarta (B2B) - The Indonesian government believes not violate the rules of the World Trade Organization (WTO). The government still have select qualified international commitments, although listed as a member of WTO organization.
Anticipating objection WTO, the Indonesian government negotiator prepared to argue back with the delegation of the United States (U.S.), to face further consultations with the U.S. regarding horticulture and meat import policy that sued the state.
"The Indonesian government can be sued If that fails to convince them. Including regarding food safety are, should be addressed by a professional. Otherwise, new problems arise later," said Agriculture Minister Suswono in Jakarta, Tuesday (5/3).
Initial Consultation has been carried out by the two countries in Geneva, Switzerland, in March. The Indonesian delegation was led by the Director General of Indonesia Trade Cooperation, Ministry of Commerce, Iman Pambagyo.
In consultation proficiency level, the Indonesian delegation to explain the reasons stated in the policy relevant Minister Regulation No. 60/2012 on the recommendation Horticultural Products Import (RIPH).
The U.S. said it would reexamine the rationale advanced for the defense. Indonesia hope the issue was completed in consultation forums without continuing to WTO dispute body.
