Pertemukan Stakeholders, Kementan Dukung Peningkatan Jejaring Bisnis di Sukabumi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sukabumi, Jabar [B2B] - Temu Bisnis adalah pertemuan antara petani/pelaku usaha agribisnis lainnya dengan pengusaha dan institusi terkait untuk meningkatkan kesempatan promosi/transaksi teknologi, produk pertanian, sarana produksi pertanian, maupun jasa yang dibutuhkan petani/pelaku agribisnis lainnya.
Guna memfasilitasi stakeholders dari Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS], maka Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Barat menggelar Temu Bisnis Program YESS bertajuk ´Membangun Jejaring Pengembangan Bisnis bagi Wirausaha Pemuda Pertanian´ untuk Kabupaten Cianjur dan Sukabumi di Hotel Horison Sukabumi selama dua hari, 6 - 7 September 2022.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan komitmen dukungan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian RI untuk menciptakan lapangan kerja.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus kita realisasikan bersama,” katanya.
Senada pernyataan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya.
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan Program YESS sangat berkepentingan dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan [kondusif] bagi pemuda desa dalam menumbuhkembangkan usaha di bidang pertanian.
Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh PPIU Jawa Barat di antaranya melakukan identifikasi stakeholders terkait pengembangan bisnis di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, mengidentifikasi kebutuhan jejaring pengembangan bisnis dan kemitraan dari penerima manfaat program YESS dan selanjutnya melakukan pertemuan antara penerima manfaat Program YESS dengan calon mitra bisnis melalui bentuk kegiatan temu bisnis.
"Hasil dari kegiatan temu bisnis adalah terumuskannya dokumen kesepakatan antar para pelaku usaha di bidang pertanian. Di antaranya penandatanganan kerjasama antara petani penerima manfaat dengan calon mitra bisnis dalam kontrak kerjasama kemitraan/contract farming," kata Detia TY.
Tidak hanya ajang silaturrahim, temu bisnis kali ini juga dibalut talkshow bisnis yang dipandu oleh Tarmidi, SP selaku konsultan dari PPIU Jawa Barat dengan menghadirkan narasumber dari Bapelitbangda Kabupaten Sukabumi, Perseroda Kabupaten Cianjur, HIPMI Provinsi Jawa Barat dan Agree Telkom.
Santoso, salah satu petani milenial yang menjadi peserta dalam acara tersebut menyatakan kegiatan Temu Bisnis seperti ini menjadi hal yang penting untuk membangun jejaring kemitraan petani dengan pelaku usaha pertanian yang sudah maju. Harapannya petani menjadi lebih termotivasi dan melebarkan jaringan bisnisnya.
Acara dilanjutkan dengan presentasi bisnis oleh petani dan calon mitra kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan dokumen kerjasama antara petani dan calon mitra.
Lusi Sekarmayati selaku petani Penerima Manfaat dari Kabupaten Cianjur mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Temu Bisnis, karena langsung dipertemukan dengan calon mitra bisnis olahan jahe dan menjadi lebih bersemangat, karena tidak khawatir akan pemasaran produk olahan jahe. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Sukabumi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
