Tani Akur Sinergikan Petani Milenial Jabar Genjot Produksi untuk Berwirausaha

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Tani Akur Sinergikan Petani Milenial Jabar Genjot Produksi untuk Berwirausaha
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan dibuka oleh Rudi Hartono selaku Plh Direktur Polbangtan Bogor sementara secara online hadir Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti dan Project Manager Program YESS PPIU Jawa Barat Aminudin.

Tasikmalaya, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor melalui Program YESS menggelar kegiatan ´Business Talkshow Pojok Kredit Millenial Agriculture Forum Edisi Tani Akur bertajuk “Akses Permodalan Usaha Menggunakan Dana CSR” yang diselenggarakan offline di BPP Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dan online melalui zoom meeting pada Rabu [18/10].

Kegiatan dibuka oleh Rudi Hartono selaku Plh Direktur Polbangtan Bogor sementara secara online hadir Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti dan Project Manager Program YESS PPIU Jawa Barat Aminudin.

Bincang bisnis kali ini dikemas dengan mendatangkan narasumber dari Dinas Bagian Perekonomian & Administrasi Pembangunan Setda, Bappelitbangda, Manager Sentra UMKM Bank BJB, Korluh BDSP, Offtaker, Local Champion, Mobilizer, Fasmud, CPM/PM.

Dimas Ardy Prasetyo selaku Manager Sentra UMKM Bank BJB mengatakan bahwa corporate social responsibility di Bank BJB memiliki 3 kategori, yaitu pendidikan, kesehatan, Lingkungan sosial.

“Kita tidak bisa tiba tiba memberi CSR, jadi tetap harus koordinasi dengan pemerintah setempat. BJB di tunjuk sebagai Pojok KUR," katanya.

Dimas menambahkan, di dalam pertanian ada beberapa hal yang harus diketahui, biasanya pihak perbankan melihat pada tiga hal, yaitu masa lalu [usaha dia masa lalunya seperti apa] dan proyeksi masa depannya seperti apa. Petani, pasarnya harus jelas. 

"Terkait proposal bisnis, ketika melakukan kunjungan pada nasabah hal pertama yang ditanya pada nasabah usahanya adalah apa,” ungkapnya lagi.

Dimas menambahkan bahwasanya hal penting dalam usaha adalah manajemen usahanya. Setiap hari Jumat, Bank BJB selalu memembuat kelas. Uang yang BJB salurkan buat dana hibah tetapi uang dari masyarakat yang digulirkan lagi untuk dana kredit. 

"Sampai 100 tidak ada agunan, jadi teman-teman petani tidak perlu memberi agunan. BJB pernah melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah Jawa Barat yaitu Program Mesra untuk Kredit Mesra tanpa bunga. Tanpa agunan. Harus berkelompok minimal 5 orang. Pembayarannya berdasarkan siklus. satu orang maksimal Rp5 juta," papar Dimas.

Deputi Komponen YESS PPIU Jawa Barat, Yul Harry Bahar, mengatakan bahwa bisnis talkshow imerupakan ajang pembelajaran dan informasi. 

“Dalam Program YESS, komponen ketiga adalah permodalan. Memang dalam program yess dirancang tidak seperti program perkembangan pertanian biasanya," katanya. 

Kalau perkembangan pertanian, kata Yul, biasanya dilaksanakan melalui kegiatan program. Ada program, ada bantuan pada masyarakat dan bantuan pemerintah. 

"Dalam Program YESS, masyarakat dididik agar dapat mengakses ke program permodalan, bukan dengan meminta-minta modal, agar dapat merubah paradigma pemuda agar tidak mengakses ke program pemerintah tetapi beralih ke program permodalan," katanya. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.