Dirjen PSP Kementan: Rice Transplanter Efektif Tingkatkan Produksi Padi
Rice Transplanters Effectively Increase Rice Production: Indonesian Official
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Jakarta [B2B] - Pengaturan jarak tanam padi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi, yang dilakukan dengan memanfaatkan mesin tanam padi [rice transplanter], untuk digunakan pada areal persawahan dalam kondisi siap tanam. Fungsinya, untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang memakai tray atau dapog dengan umur bibit sekitar 15 hari atau pada ketinggian tertentu.
"Mesin tanam ini dirancang agar dapat beroperasi pada lahan berlumpur dengan kedalaman kurang dari 40 cm, maka mesin dirancang berbobot ringan dilengkapi dengan alat pengapung," kata Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [PSP Kementan] Sarwo Edhy di Jakarta, Jumat [4/10].
Selain itu, transplanter bisa dikatakan penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang seragam. Kuntungan lain memakai rice transplanter juga dapat mengurangi penyusutan hasil panen [kerugian] hingga 10 persen dan meningkatkan nilai tambah, karena proses pengolahan dan panennya yang cepat.
"Produksi yang diperoleh petani lebih tinggi, pendapatan petani juga bisa meningkat. Transplanter menghemat tenaga kerja hingga 92,5 persen sekaligus mengurangi biaya tanam sekitar 33,3 persen," kata Sarwo Edhy.
Mesin transplanter menerapkan jarak 20 x 25 cm, lebih sempit daripada jika ditanam oleh tenaga manusia yang membutuhkan jarak 30 x 30cm. Jarak lebih sempit ini tentu bisa meningkatkan efektivitas lahan karena memungkinkan lebih banyak padi ditanam.
"Jarak yang penanaman yang lebih presisi jika dilakukan dengan transplanter, juga memiliki efek yang baik bagi tumbuhan. Padi yang ditanam pada jarak yang sama, memungkinkan tanaman ini untuk tumbuh lebih tinggi. Di samping itu, padi juga lebih tahan hama jika dibandingkan penanaman secara manual," tutur Sarwo Edhy.
Adapun keunggulan rice transplanter di antaranya produktivitas tanam cukup tinggi enam jam per hektar, jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 12, 14, 16, 18, 21 cm, penanaman yang presisi [akurat], dan tingkat kedalaman tanam dapat diatur dari 0,7 - 3,7 cm [5 level kedalaman].
"Selain itu, jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 - 4 tanaman per lubang dan jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan seragam," sebut Sarwo Edhy.
Jakarta [B2B] - Directorate General of Agricultural Infrastructure and Facilities of Indonesian Agriculture Ministry [Ditjen PSP Kementan] asked the farm machinery rental cooperative [UPJA] to optimize the use of agricultural machinery [Alsintan] to support farmers to develop national agricultural potential.