Ramadan dan Lebaran, Kementan Pastikan Stok Daging Ayam dan Telur Aman

Indonesian Ensures the Chicken and Egg Supply is Enough for Ramadhan

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ramadan dan Lebaran, Kementan Pastikan Stok Daging Ayam dan Telur Aman
ANTISIPASI COVID-19: Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita [ke-2 kiri] bersama para peserta Rakor Antisipasi Wabah COVID-19 dan Ketersediaan Daging Ayam dan Telur Konsumsi di Jakarta [Foto: Humas Ditjen PKH]

Jakarta [B2B] - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI [Ditjen PKH] menggelar koordinasi dengan para pemangku kepentingan perunggasan, khususnya asosiasi perunggasan seperti GPPU, Gopan, PPRN dan Pinsar termasuk Satgas Pangan, Kementerian Perdagangan dan Kemenko Perekonomian untuk mengantisipasi dampak COVID-19 terhadap ketersediaan daging ayam dan telur konsumsi menjelang Ramadan dan Lebaran sebagai hari besar keagamaan nasional [HBKN] pada Mei 2020.

"Kita ingin pastikan stok daging ayam dan telur konsumsi aman serta mencukupi menjelang dan saat HBKN yakni Ramadhan dan Lebaran," kata Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita pada Rapat Koordinasi Mengantisipasi Wabah COVID-19 dan Menjamin Ketersediaan Daging Ayam dan Telur Konsumsi di Jakarta, Kamis [19/3].

Ketut menyampaikan bahwa Pemerintah RI bersama para pemangku kepentingan harus duduk bersama untuk mengevaluasi kesiapan terkait dampak COVID-19 terhadap keseimbangan permintaan dan penawaran [supply and demand] komoditas daging ayam dan telur terkait kesiapan menjelang HBKN pada Mei 2020. 

Dia mengharapkan semua pihak terkait dapat menyampaikan informasi posisi lokasi stok, jumlah tersedia, dan kontak yang dapat dihubungi ketika terjadi kekurangan stok di salah satu daerah, serta menekankan pentingnya mekanisme pendistribusian dan penyimpanan di daerah tersebut.

“Pemerintah bersama pemangku kepentingan harus menjaga dan mengawal ketat ketersediaan daging, daging ayam dan telur konsumsi sebagai kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,” katanya pada rapat yang dihadiri perwakilan integrator, Pinsar Indonesia, Arphuin, Tim Analisa Penyediaan dan Kebutuhan Ayam Ras dan Telur Konsumsi, Biro Hukum Kementan dan Badan Ketahanan Pangan [BKP].

Berdasarkan data, Ketut menyampaikan bahwa khusus untuk Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada akhir April dan Mei 2020 maka stok daging ayam dan telur konsumsi dalam kondisi aman.

Diperkirakan produksi daging ayam secara kumulatif periode Maret - Mei 2020 mencapai 990.608 ton, sedangkan kebutuhan diperkirakan 879.755 ton atau surplus 110.853 ton. Saat ini, tersedia juga stok akhir Februari 98.640 ton, sehingga total surplus sampai akhir Mei 2020 diperkirakan 209.493 ton.

Sementara itu, perhitungan ketersediaan telur ayam ras periode yang sama diperkirakan 1.260.071 ton ditambah stok akhir Februari 27.582 ton. Ada pun kebutuhan masyarakat sekitar 1.284.097 ton sehingga surplus kumulatif 3.556 ton.

Lebih lanjut Ketut mengajak pelaku usaha untuk mencari alternatif dalam mengatur tata niaga distribusi ayam dan telur guna memastikan kesiapan rantai pasok jika akses daerah ada yang ditutup karena wabah COVID-19.

“Saya harap pelaku perunggasan serta Tim Satgas Pangan dapat berkontribusi besar dalam mengamankan pasokan pangan pada situasi seperti ini," pintanya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari pelaku usaha perunggasan menjelaskan bahwa pada prinsipnya mereka mendukung dan ikut serta menjaga ketersediaan serta kelancaran distribusi daging ayam dan telur untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa dan lebaran.

Salah satu pelaku usaha, Alvino menyampaikan bahwa tidak perlu khawatir dalam menghadapi dampak COVID-19 ini, dan mengusulkan pemerintah mengampayekan konsumsi daging ayam dan telur untuk meningkatkan imunitas yang dapat membantu menangkal COVID-19. 

Sementara itu, Riwantoro, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementan menyampaikan bahwa BKP telah menyiapkan beberapa titik yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk ikut terlibat dalam operasi pasar dalam memperlancar distribusi dan mendukung stabilisasi harga. 

"Operasi pasar dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok pangan di masyarakat sekaligus menstabilkan harga pokok" katanya. 

Jakarta (B2B) - Indonesia´s Agriculture Ministry ensures the supply of beef, chicken meat, and eggs sufficient to meet the needs of Eid, which is mainly supplied from within the country by referring to the results of monitoring the stability of food, until May, 2020, according to Indonesian authorities.