Hadir di Majalengka, Polbangtan Kementan gelar Bimtek bagi Petani & Penyuluh

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Hadir di Majalengka, Polbangtan Kementan gelar Bimtek bagi Petani & Penyuluh
POLBANGTAN BOGOR: Kegiatan Bimtek diikuti 100 peserta terdiri atas petani, penyuluh, milenial, taruna tani, kelompok tani [Poktan], kelompok wanita tani [KWT] dan Gapoktan di Kabupaten Majalengka.

Majalengka, Jabar [B2B] - Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian RI bekerja sama dengan Komisi IV DPR RI dan Politeknik Pembangunan Pertanian Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor menggelar Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Rabu [5/6].

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengajak generasi muda bersama-sama membangun sektor pertanian. Pasalnya, untuk membangun pertanian dibutuhkan SDM pertanian berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis.

"Regenerasi petani merupakan hal utama yang harus dipercepat dan menjadi fokus utama selain peningkatan produksi dan produktivitas," katanya.

Mentan Amran menambahkan, tak hanya jumlah, juga setiap individu pertanian harus membekali diri dengan pengetahuan serta keterampilan sesuai perkembangan zaman. Terlebih, pertanian telah menjadi isu global.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa karakter yang harus dimiliki petani milenial adalah mampu bekerja keras, tekun, tidak mudah menyerah, maju terus pantang mundur membangun pertanian Indonesia.

Kegiatan Bimtek diikuti 100 peserta terdiri atas petani, penyuluh, milenial, taruna tani, kelompok tani [Poktan], kelompok wanita tani [KWT] dan Gapoktan di Kabupaten Majalengka.

Bimtek merupakan bagian dari program aspirasi anggota DPR untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat tani dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petani.

Plh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto dalam sambutannya mengemukakan tentang pentingnya kegiatan Bimtek dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian lainnya.

"Kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, serta merubah sikap menjadi lebih baik dalam mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya.

Materi yang disampaikan dalam Bimtek, kata Yoyon, meliputi strategi dan metode penyuluhan pertanian adalah upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka dapat memecahkan masalah secara mandiri dan meningkatkan hasil usaha serta taraf hidup mereka.

"Tujuan jangka pendek penyuluhan, meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani terhadap kegiatan usaha tani. Sementara tujuan jangka panjangnya, peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin," ungkapnya.

Yoyon Haryanto menambahkan, metode penyuluhan yang diajarkan beragam, menyesuaikan karakteristik sasaran penyuluhan agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

"Diharapkan, dengan pemilihan metode yang tepat, para penyuluh dapat efektif menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani," katanya.

Menurutnya, Kementan terus berkomitmen meluncurkan program-program inovatif guna meningkatkan nilai ekspor produk pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.

"Terobosan-terobosan yang telah dilakukan memberikan dampak positif, namun upaya untuk mengoptimalkan dukungan dari berbagai sektor harus terus ditingkatkan," ungkap Yoyon Haryanto.

Kegiatan Bimtek di Majalengka menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di Indonesia. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Majalengka of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.