Perkuat Peran BSDP, Kementan Lakukan Bimbingan Orientasi Karier di Tasikmalaya
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Tasikmalaya, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian menunjukkan bukti keseriusan untuk percepatan regenerasi petani melalui Program YESS. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah komando Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP].
Di Provinsi Jawa Barat, pelaksana Program YESS adalah Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor. Serangkaian pelatihan dan program yang kekinian pun dirancang melalui beberapa kegiatan yaitu peningkatan kapasitas pemuda perdesaan, pengembangan wirausahawan muda perdesaan, fasilitasi akses permodalan, dan membangun lingkungan usaha yang kondusif.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo. “Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi.”
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi terkait Program YESS.
“Pertama, Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” katanya.
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa pengembangan program petani milenial bertujuan untuk mencetak wirausaha dan tenaga kerja milenial dibidang pertanian.
“Kementan mengharapkan pemerintah daerah dapat mendukung dan menumbuhkan wirausaha muda pertanian dan mencetak lapangan kerja pertanian”, kata Detia.
Salah satu kegiatan Program YESS yaitu Bimbingan Orientasi Karir [BOK] bagi Staff Business Development Service Providers [BDSP] yang dilaksanakan secara simultan di empat kabupaten yaitu Tasikmalaya, Subang, Sukabumi dan Cianjur pada 15 - 17 Maret 2022.
Kegiatan BOK di Kabupaten Tasikmalaya diikuti 30 orang peserta perwakilan BDSP dan diisi dengan beberapa materi terkait dengan penguatan BDSP sebagai pusat layanan informasi pertanian dan sebagai klinik agribisnis di pedesaan. Acara BOK dimulai dengan sambutan oleh Dedy Kusnadi sebagai perwakilan dari Program YESS..
“Dengan dilaksanakannya pelatihan bimbingan orientasi karir Staff BDSP, peserta mampu memberikan motivasi kepada pemuda tani untuk berwirausaha di bidang pertanian dan mengawal Program YESS khususnya di Kabupaten Tasikmalaya” ungkapnya.
“Kita patut bangga karena Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam empat kabupaten yang terlibat dalam YESS Programme di Jawa Barat. Semoga kegiatan pelatihan ini bisa memberikan dampak yang positif terhadap kesuksesan peran BDSP menjadi klinik agribisnis untuk petani milenial yang berminat berwirausaha pertanian dan masyarakat luas,” kata Nuraedidin, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Sebagai tahap awal dilakukan bimbingan orientasi karir sebagai bekal Staff BDSP dalam mendampingi Calon Penerima Manfaat [CPM] Program YESS untuk mengembangkan usaha. Materi orientasi karir disampaikan oleh para fasilitator, perbankan, dan tokoh muda pertanian yang telah sukses.
“Staf BDSP memiliki fungsi layanan bimbingan orientasi karir sebagai konsultan, mentor, fasilitator dan trainer melalui pengenalan jalur pendidikan dan latihan bidang pertanian. Nantinya peserta harus membuat pohon kewirausahaan kemudian menyusun rencana tindak lanjut dari hasil pelatihan ini” ungkap Daniel Pramono, salah satu fasilitator. [timhumaspolbangtanbogor]
Tasikmalaya, West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
