Regenerasi Petani, Pemda Sukabumi Tingkatkan Pembangunan Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sukabumi, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggandeng stakeholder dari segala sisi untuk memastikan produksi pertanian terus berjalan tanpa henti, termasuk melakukan regenerasi petani.
Dalam mewujudkan misi tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor, melalui program Youth Enterpreneur and Employment Support Services [YESS] PPIU Jawa Barat, mengadakan District Multi Stakeholder Forum [DSMF] di empat Kabupaten di Jawa Barat.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus kita realisasikan bersama," tegas Mentan Syahrul.
Hal senada dikatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dengan medukung kalangan milenial di pertanian.
"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegasnya.
Kali ini Polbangtan Bogor melaksanakan kegiatan DMSF sebagai pendukung Program YESS di wilayah District Coordination Team [DCT] Kabupaten Sukabumi, di Aula Sekretariat Daerah Sukabumi, pada Senin [7/3].
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mendorong generasi muda untuk terjun menggeluti bidang pertanian unggul, guna menciptakan wirausahawan muda dan ketenagakerjaan pertanian.
“Dinas Pertanian harus terus berupaya memfasilitasi generasi muda untuk menggeluti wirausaha pertanian yang unggul,” kata Marwan dihadapan peserta kegiatan DMF.
Sementara, Kepala Bappelitbangda Sukabumi, Asep Abdul Wasith menyampaikan, tahun ini Pemda Kabupaten Sukabumi sudah mereplikasi penerapan ICT disektor pertanian.
"Selain itu, juga bersinergi dengan pemprov terkait program petani millennial. Diharapkan nantinya melalui sinergi dan kolaborasi dengan Program YESS, dua agenda penting tersebut dapat terlaksana dengan baik," ungkapnya
Senada dengan dua narasumber lain, Kepala Dinas Pertanian, Thendy Hendrayana, mengajak generasi muda di pedesaan untuk meningkatkan perekonomian melalui pelatihan dengan memanfaatkan teknologi, alat dan mesin pertanian, permagangan, akses permodalan, hingga jejaring pemasaran.
”Dinas Pertanian akan terus berupaya memfasilitasi generasi muda untuk selalu optimis menghadapi masa depan dengan menggeluti wirausaha pertanian yang unggul dan memiliki prospek yang cukup menjanjikan,” kata Thendy.
Menurut Thendy, program YESS yang digulirkan Kementan sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Sukabumi, seperti halnya yang dikatakan Bupati Kabupaten Sukabumi dalam upaya meningkatkan produktivitas, daya saing ekonomi berbasis agribisnis dan pariwisata berkelanjutan.
"Artinya dalam pembangunan ekonomi kabupaten Sukabumi, maka agrobisnis dan pariwisata menjadi leading sector pembangunan," ujarnya.
Sukabumi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government's commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
