Petani Indonesia Kuat dan Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

Indonesian Farmers Strong and Tough Confront Climate Change

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani Indonesia Kuat dan Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono (ke-2 kiri) dalam talkshow dengan Ketua Asosiasi Fotografer Indonesia, Don Hasman (ke-2 kanan) dan Managing Editor Majalah SWA, Teguh Puradisatra (kanan) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Petani Indonesia tergolong kuat dan tangguh menghadapi gagal panen, kekeringan, perubahan iklim, kekurangan pupuk, karena bertani sudah menjadi pilihan hidup sebagian besar rakyat Indonesia.

"Masih ada stigma bahwa para petani kita bodoh dan miskin modal. Namun saya melihat dari sisi lain bahwa petani kita masih kuat dan tangguh. Bahkan dalam produksi padi, petani kita tak kalah dari para petani di Thailand. Produktivitas petani Indonesia masih tinggi," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Hari Priyono saat membuka pameran foto jurnalistik bertema "Kami Ada dan Butuh Perlindungan´ di Jakarta, Rabu (9/10).

Pameran foto jurnalistik pertanian yang pertama kali diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian menampilkan 63 foto terdiri atas 48 foto karya fotografer kantor berita LKBN Antara dan 15 foto lainnya merupakan karya dari para fotografer PNS di Kementerian Pertanian. Pameran berlangsung di Gedung Pusat Informasi Agribisnis di komplek Kementerian Pertanian Jakarta.

Hari Priyono menyanggah anggapan bahwa petani Indonesia terpuruk, padahal tidak benar. Pasalnya, mereka tetap tangguh mendukung produksi pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional.

"Pilihan menjadi petani sudah jadi jalan hidup. Walaupun sering gagal panen, air tak tersedia, terjadi perubahan iklim, kekeringan, dan kurang pupuk, petani kita tetap tabah dan tetap luar biasa," ungkap Hari Priyono.

Menurutnya, melalui pamera foto jurnalistik pertanian diharapkan dapat membuka wawasan publik terhadap kondisi pertanian Indonesia masih memiliki harapan untuk berkembang, sebagai ekspresi bahwa pilar ekonomi Indonesia tetap ditunjang oleh pertanian.

Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Suharyanto mengatakan tujuan dari pameran foto pertanian adalah meningkatkan apresiasi dan partisipasi publik untuk pembangunan pertanian melalui seni fotografi.

"Tujuan lain pameran ini untuk meningkatkan kesadaran dari komunitas fotografer pertanian mengenai pentingnya foto dalam mendukung kemajuan pertanian nasional," kata Suharyanto, ketua panitia pameran foto jurnalistik pertanian.

Jakarta (B2B) - The Indonesian farmers face relatively strong and resilient crop failure, drought, climate change, lack of fertilizer, because the farm has become a life choice most of the Indonesian people.

"There is still a stigma that farmers are stupid, and poor capital. Yet I see from the other side that our farmers are still strong and resilient. Fact in rice production, our farmers are not less than the farmers in Thailand. Productivity of Indonesian farmers are still high," said Secretary General Ministry of of Agriculture, Hari Priyono when opened photojournalistic exhibition themed "We Exist and Need Protection ´in Jakarta, Wednesday (9/10).

Agricultural photojournalistic exhibition was first organized by the Ministry of Agriculture show 63 photos consisted of 48 pictures by the Antara news agency photographer and 15 other photos of the photographer civil servants in the Ministry of Agriculture. Exhibition held in the Agribusiness Information Center at the Ministry of Agriculture Jakarta complex.

Hari Priyono refute the notion that Indonesian farmers worse, but that´s not true. The reason, they remain resilient support agricultural production and national food security.

"Choices for farming has become their way of life. Though frequent crop failure, drought, climate change, and less fertilizer, farmers we remain steadfast and resilient," said Hari Priyono.

According to him, through the exhibition of photojournalistic agriculture is expected to bring more information to the public on the condition of Indonesian agriculture still has hopes to expand, as the expression of that pillar of Indonesia´s economy remains supported by agriculture.

Head of Legal and Public Information Ministry of Agriculture, Suharyanto said the purpose of the photo exhibition is to increase appreciation, and public participation for agricultural development through the art of photography.

"Another purpose of the exhibition is to raise awareness of community agricultural photographer, about the importance of images in support of national agricultural progress," said Suharyanto, chairman of the agriculture committee photojournalistic exhibition.