Target Tambah Tanam Jabar 2,18 Juta Hektar, Realisasi 668.286 Hektar

Agricultural Land Area of Indonesia`s West Java is Expected 2.18m Hectares

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Target Tambah Tanam Jabar 2,18 Juta Hektar, Realisasi 668.286 Hektar
Mentan Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama Kasdam III Siliwangi Brigjen TNI Wuryanto; Wagub Jabar Deddy Mizwar; Ketua Tim Upsus Pajale Jabar, Banun Harpini, dan Direktur Bulog Fadzri Sentosa (Foto: B2B/Mac & Tabel: Pusdatin Kementan)

Bandung, Jawa Barat (B2B) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi dengan program luas tambah tanam (LTT) dengan target 2,18 juta hektar untuk 2016 (Oktober - Maret dan April - September, karena dana pembangunan pertanian yang diterima  Jawa Barat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbesar dari provinsi lain yakni Rp2,11 triliun.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa target LTT Jawa Barat pada April - September 2016 sebesar 962.625 hektar dan realisasinya hingga  18 Juli mencapai 668.286 hektar atau sekitar 69,4% dari target.

"Strategi yang disiapkan pemerintah untuk menyiasati keterbatasan luas lahan akibat konversi lahan dengan mengoptimalkan fungsi jaringan irigasi khususnya ketersediaan air Waduk Jati Gede," kata Mentan Amran Sulaiman pada rapat koordinasi pangan di kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung pada Rabu (20/7).

Menurutnya, pengembangan Waduk Jati Gede diharapkan dapat mengairi beberapa wilayah, khususnya lahan kering di enam kabupaten: Majalengka, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Karawang dan Subang dalam satu tahun dapat dilakukan tiga kali menanam padi.

Tampak hadir Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar; Ketua Tim Upsus Pajale Jabar, Banun Harpini; Kepala Staf Kodam III Siliwangi, Brigadir Jenderal TNI Wuryanto Msc mewakili Panglima Kodam III Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Hadi Prasojo; dan Direktur Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Fadzri Sentosa.

Mentan menambahkan, selain percepatan tanam secara bersamaan pemerintah akan memacu program serap gabah petani (Sergap) petani yang akan dilakukan oleh Bulog, diharapkan pada tahun ini Jawa Barat dapat terserap 1,2 juta ton gabah kering panen (GKP). Ke depan, apabila ini tercapai maka Jawa Barat akan mampu menyuplai juga beras ke daerah lainnya di Indonesia, dan kinerja penyerapan gabah Januari hingga pertengahan Juli 2016 sebesar 842.000 ton gabah kering panen (GKP) atau 70% dari target 1,2 juta ton.

"Provinsi Jawa Barat adalah salah satu lumbung padi nasional, sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan perhatian dan dukungan yang besar melalui program upaya khusus padi, jagung dan kedelai disingkat Upsus Pajale," kata Amran Sulaiman.

Dia mengakui bahwa kendala terberat dalam upaya Indonesia mencapai swasembada padi adalah konversi lahan, perubahan iklim akibat El Nino seperti yang dialami tahun lalu, kerusakan jaringan irigasi primer dan sekunder. Namun dukungan para petani di seluruh Indonesia bersama gubernur, bupati dan walikota didukung jajaran TNI AD dan seluruh pemangku kepentingan yang tidak patah semangat dan terus berupaya mencapainya menjadikan tugas pemerintah mewujudkan swasembada pangan menjadi lebih ringan.

Bandung, West Java (B2B) - West Java Provincial Government is expected to seek to increase rice productivity, the target planting area of 2.18 million hectares in October-March and April-September 2016,2,11 tr while agricultural development budget to the provincial government of the state budget reached 2.11 trillion rupiah, the highest number of 32 provinces in Indonesia.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman said the target of rice planting area in West Java province in April - September 2016 reached 962,625 hectares, realization until July 18, 2016 reached 668,286 hectares or approximately 69.4% of the target.

"The government´s strategy to deal with the limited land due to land conversion by optimizing the function of irrigation, especially the water supply in Jatigede Dam," Minister Sulaiman said in food coordination meetings with West Java Provincial Government in Bandung on Wednesday (7/20).

According to him, the development Jatigede Dam is expected to irrigate some areas, particularly the dry land in six districts: Majalengka, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Karawang and Subang.

It was attended by West Java Deputy Governor Deddy Mizwar; The team leader of food production in West Java, the Commander of West Java´s Siliwangi Military Command and the Director Logistics Agency Fadzri Sentosa.

Minister Sulaiman added that the acceleration of planting rice, the government will encourage the program purchasing grain from farmers by the Indonesian Logistics Agency, to buy 1.2 million tons of unhusked rice so that the West Java capable of supplying rice to other areas in Indonesia, and the results in mid July 2016 reached 842,000 tons of unhusked rice, or 70% of the target of 1.2 million tonnes.

"West Java province is one of the national granary, so that the central government through the Ministry of Agriculture to pay attention and support through special efforts to increase production of rice, corn and soybeans," Mr Sulaiman said.

He admits that the main obstacle Indonesia reached self-sufficiency in rice is land conversion, climate change due to El Nino as last year, primary and secondary irrigation damaged. But support farmers across Indonesia with the officers, personnel of the Army, and stakeholders to make the responsibility of the government to achieve food self-sufficiency becomes easier.