Mentan Minta Dukungan Kemenkeu Beri Insentif Pengembangan BBN

MoA Incentives Called for Development of Bio-fuel Industry

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Minta Dukungan Kemenkeu Beri Insentif Pengembangan BBN
Ilustrasi: pdsblogs.org

Jakarta (B2B) -  Menteri Pertanian Suswono mengatakan Kementerian Keuangan perlu mempertimbangkan insentif untuk mengembangkan industri hilir kelapa sawit.

Suswono mengatakan pemerintah mendorong pengembangan sektor hilir industri kelapa sawit seperti industri biofuel atau bioenergi (bahan bakar nabati/BBN).

"Pemerintah akan memperoleh keuntungan dari ekspansi industri hilir kelapa sawit. Insentif tidak akan menyebabkan kerugian," katanya dalam rapat dengan DPR di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/10).

Insentif akan meningkatkan pengembangan kelapa sawit berbasis industri hilir seperti industri bioenergi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, katanya.

Dia mengatakan permintaan bioenergi di pasar internasional juga tinggi dan pengembangan industri akan membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai dari minyak kelapa sawit.

Suswono mengatakan Kementerian Pertanian akan mendorong pengembangan integrasi peternakan sapi dan perkebunan kelapa sawit dalam upaya untuk meningkatkan populasi sapi nasional.

Dia meminta perusahaan perkebunan untuk memulai integrasi dari dua area bisnis, mengatakan pihaknya akan mengeluarkan peraturan pada skema integrasi.

Peraturan Menteri No. 97 tahun 2013 akan mengatur lisensi untuk impor peternak sapi, katanya.

Dia menambahkan, perkebunan kelapa sawit akan berfungsi sebagai sumber pakan untuk sapi.

Secara terpisah, Wakil Menteri Keuangan Bambang mengatakan insentif telah ditawarkan untuk pengembangan bioenergi.

Bambang mengatakan insentif ini adalah untuk membantu bisnis bioenergi dengan Rp3.500 per liter.

Jakarta (B2B) - Agriculture Minister Suswono said the finance ministry needs to consider incentive to develop downstream palm oil industry.

Suswono told the lawmakers in a hearing on Monday, the government is encouraging development of downstream sector of palm oil industry such as bio-fuel industry.

"The government will gain from the expansion of downstream palm oil industry . Incentives would not cause a loss," he said.

Incentive will boost development of palm-oil based downstream industry such as bio-fuel industry to reduce dependence on fossil fuel, he said.

He said bio-fuel is also high in demand in international market and development of the industry would open new jobs and increase the value of palm oil.

Suswono said the agriculture ministry will encourage development of integration of cow breeding farm and oil palm plantations in a bid to increase the country`s cow population.

He called on plantation companies to initiate integration of the two business areas , saying the ministry will issue a regulation on the integration scheme .

The ministerial regulation no.97 of 2013 will regulate license for the imports of breeder cows, he said.

Oil palm plantations will serve as a source of feed for the cows, he added.

Separately , deputy finance minister Bambang Brojonegoro said incentive has been offered for bio-fuel development.

Bambang said the incentive is to help bio-fuel business with Rp3,500 per liter.