Sentra Kopi Unggulan, Kementan Sukses Bangun Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sentra Kopi Unggulan, Kementan Sukses Bangun Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur
PROGRAM YESS JABAR: Kapusdik Kementan, Muhammad Amin [ke-2 kanan] mengunjungi Klaster Kopi Cibaka Sukamakmur didampingi Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto [kanan].

Bogor, Jabar (B2B) - Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Yoyon Haryanto bersama Project Manager PPIU Jawa Barat, Aminudin Alfat mendampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Muhammad Amin memgunjungi Kluster PMHK Kopi Cibaka, Sukamakmur, Kabupaten Bogor (19/02/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan melihat perkembangan yang telah dicapai oleh kelompok tani (Poktan) setelah mendapatkan intervensi dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) serta mendengarkan masukan dan arahan dari Kapusdik untuk pengembangan lebih lanjut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa menjelaskan program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

"PPIU Jabar dapat berkoordinasi dengan baik kepada pemerintah kabupaten penerima manfaat YESS, agar target target dari program YESS dapat tercapai dengan baik," katanya.

Dalam arahannya, Kapusdiktan Muhammad Amin, menekankan pentingnya peningkatan literasi dan mendorong para penerima manfaat untuk terus mengembangkan cluster agar semakin maju dan memiliki daya saing yang kuat di pasar.

“Saya berharap program ini bisa semakin ditingkatkan, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dorongan bagi penerima manfaat agar cluster yang sudah berkembang ini semakin memiliki daya saing. Ke depan, kita harus memperkuat potensi yang ada dan meningkatkan nilai tambah produk,” katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto memgatakan, sebelum adanya program YESS, kelompok tani di wilayah ini belum melakukan pengolahan pasca panen dan hanya aktif ke lahan saat masa panen saja.  

"Setelah intervensi dari program YESS, berbagai perubahan signifikan mulai terlihat dari pertumbuhan anggota cluster dari sektor hulu hingga hilir," katanya.

Yoyon Haryanto menambahkan adanya inovasi dalam pemangkasan dan pemeliharaan tanaman kopi dan pengembangan berbagai jenis produk kopi melalui inovasi yang dihasilkan oleh petani.

Ketua Poktan Cluster Kopi Cibaka, Hudri Supriadi, menyampaikan bahwa penamaan “Kopi Cibaka” yang diambil dari Desa Cibakatul sebagai bentuk identitas lokal. 

"Tantangan saat ini dalam jejaring pemasaran yang masih terbatas pada wilayah sekitar kafe dan belum mencapai Kota Bogor," katanya.

Hudri menambahkan, titik tolak pengembangan cluster kopi Cibaka yaitu saat mengikuti pelatihan ke Temanggung guna memperdalam ilmu budidaya dan pengolahan kopi,” ungkap Hudri.

Dalam kesempatan tersebut, Project Manager YESS PPIU Jawa Barat, Aminudin Alfat menyampaikan terkait beberapa program dari YESS yang sudah dilaksanakan di antaranya Business Model Plan (BMP), startup, literasi keuangan, serta pelatihan proposal bisnis untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan di sektor pertanian. 

“Program YESS telah memberikan pelatihan terkait BMP, startup, literasi keuangan, hingga pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," katanya.

Selain itu, ungkap Aminudin, peserta juga diberikan pemahaman mengenai event training dan digital marketing agar mampu bersaing di era digital.

Dia harapkan melalui kunjungan kerja ini, sinergi antar stakeholder dapat memperkuat program pemberdayaan petani muda, khususnya di sektor kopi, sehingga mampu menciptakan nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi di pasar lokal maupun nasional. (sdr/wisda/timhumas polbangtanbogor)

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.