Kementan: Stok dan Harga Bahan Pangan Pokok di Purwakarta Aman Terkendali

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan: Stok dan Harga Bahan Pangan Pokok di Purwakarta Aman Terkendali
HARGA PANGAN: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bersama jajarannya melakukan pemantauan langsung ke pasar, untuk meninjau stok dan harga bahan pangan pokok selama bulan Ramadan, serta menghadapi Idul Fitri 1443 Hijriah.

Purwakarta, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian kembali turun langsung ke lapangan, untuk memantau stok dan harga 12 bahan pangan pokok tetap tersedia di pasaran, khususnya Pasar Leuwipanjang; Kabupaten Purwakarta, selama bulan Ramadan dan menghadapi Idul Fitri 1443 H. 

Bahan pokok yang dipantau meliputi 12 komoditas seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi dan minyak goreng.

Menteri Pertanian  Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk memantau ketersediaan pangan perlu dilakukan pengawalan dan monitoring di masing-masing provinsi. Tim monitoring pun dibentuk agar pengawasan tersebut lebih maksimal.

"Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1443 H," ujar Mentan Syahrul.

Untuk memastikan pasokan dan harga, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nusyamsi didampingi Direktur Polbangtan Bogor, Kepala PPMKP Ciawi, Kepala BBPP Lembang Bandung, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dan Ketua KTNA Kabupaten Purwakarta turun langsung meninjau ke Pasar Leuwipanjang, Minggu [24/4]. 

Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP mengatakan, peninjauan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan dan harga di Kabupaten Purwakarta.

"Dari hasil peninjauan ke Pasar Leuwipanjang ini, dapat kita pastikan bahwa ketersediaan dan harga 12 bahan pangan pokok itu aman dan terkendali," kata Dedi.

Dedi menjelaskan, bahan pangan pokok sangat dibutuhkan masyarakat selama Ramadan dan pada saat Hari Raya Idul Fitri nanti. Karena itu, Dedi minta jajarannya bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat.

"Kami memastikan akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Oleh karena itu, petani kita terus turun ke lapangan, penyuluh pun turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian tidak terganggu," katanya.

Menurut Dedi, dari keseluruhan bahan pangan pokok aman. Namun, untuk minyak goreng curah pasokannya masih terbatas. 

"Tadi kita temui di lapangan bahwa untuk minyak goreng curah memang pasokannya masih terbatas. Yang tersedia dan tidak ada masalah adalah minyak goreng kemasan. Minyak goreng kemasan ini agak mahal harganya sekitar Rp24-25 ribu per kilogram. Sedangkan minyak goreng curah lebih murah harganya sekitar Rp19-20 ribu, per kilogram," ujar Dedi.

Diakui Dedi terjadi fluktuasi harga. Namun, kenaikannya relatif terkendali. Kenaikannya harga terjadi sekitar Rp500-1.000. Hal ini relatif terkendali seperti telur dan daging sapi.

"Di Purwakarta ini 12 komoditas bahan pangan pokok itu aman, kecuali minyak goreng curah. Ada fluktuasi harga. Kenaikan terjadi jelang Idul Fitri, akan tetapi kenaikannya relatif terkendali," katanya. 

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan yang mendampingi Dedi Nursyamsi mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang terus memastikan kebutuhan 12 bahan pangan pokok tetap tersedia di pasaran, khususnya di Kabupaten Purwakarta. 

"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Menteri Pertanian dan Pak Kepala Badan BPPSDMP yang turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa 12 bahan pangan pokok tersedia di pasaran," kata Midan.

Menurut Midan, di Pasar Leuwipanjang, harga pangan cukup stabil. Ketersediaan pun tak ada masalah, apalagi beras. 

"Untuk beras kami di Kabupaten Purwakarta masih surplus 60 ribu ton. Saat ini pun petani kami masih melakukan panen raya. Jadi untuk pangan, khususnya beras, baik di kota maupun di desa dapat dipastikan aman," terang Midan.

Purwakarta of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.