Indeks Harga Produsen di Sektor Pertanian Naik 2,95%
Producer Price Index On Indonesian Agriculture Rises 2.95%
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indeks Harga Produsen (IHP) sektor pertanian pada triwulan III/2013 naik 2,95% (q-t-q) menjadi 116,50, sebelumnya pada triwulan II/2013, hanya 113,16.
IHP triwulan III/2013 ini juga mengalami inflasi (y-on-y) 4,39% dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang se besar 111,60.
Sub sektor peternakan mendominasi perubahan IHP ini.
Kondisi yang berbeda justru terjadi di triwulan II/2013 terhadap triwulan I/2013, IHP pertanian turun 1,03% dari 114,34 menjadi 113,16.
BPS menyebutkan penurunan ini disebabkan turunnya harga tanaman pangan sebesar 3,38%.
Meskipun demikian, bila dibandingkan dengan triwulai II/2012, justru terjadi kenaikan yaitu dari 110,28 pada triwulan II/2012 menjadi 113,16 pada triwulan II/2013. Subsektor kehutanan merupakan penyebab utama pada perubahan IHP.
Jakarta (B2B) - Statistics Indonesia (BPS) stated the producer price index (PPI) on agriculture sector rose by 2.95% (q-t-q) in Q III/2013 into 116.50, whereas it was only at 113.16 in Q II/2013.
The PPI in Q III/2013 also had inflation (y-o-y) as many as 4.39% compared with the same period in 2012 of 111.60. The livestock subsector was dominating the PPI change.
Different condition was made in Q II/2013 over Q I/2013 wherein the agriculture PPI declined by 1.03% from 114.34 to 113.16.
According to BPS, the decline was caused by the fall of food plant prices of 3.38%.
However, compared with Q II/2012, there was an increase from 110.28 in Q II/2012 to 113.16 in Q II/2013. The forestry became main cause of PPI change.
