Pangan Pokok, PPMKP Kementan Kawal Stok dan Harga di Purwakarta jelang Ramadan

Indonesia Ciawi`s Agricultural Leadership Training Support Indonesian Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pangan Pokok, PPMKP Kementan Kawal Stok dan Harga di Purwakarta jelang Ramadan
PPMKP CIAWI: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi didampingi Kepala PPMKP Ciawi, Yusral Tahir memantau stok, suplai dan stabilitas harga pangan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1444H di Pasar Leuwi Panjang, Purwakarta bersama Bupati Anne Ratna Mustika.

Purwakarta, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok bagi 273 juta jiwa, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional [HKBN] yakni Ramadan dan Idul Fitri 1444 seperti dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] pada sejumlah pasar tradisional di Provinsi Jawa Barat [Jabar].

Guna memastikan hal itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi melakukan Sidak] di Pasar Leuwi Panjang, Kamis [2/3] bersama Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika didampingi Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian [PPMKP] Ciawi Yusral Tahir dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan [DKP3] Pemkab Purwakarta, Sri Jaya Midan.

Kegiatan Sidak sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk memantau ketersediaan pangan perlu dilakukan pengawalan dan monitoring di masing-masing provinsi. Tim monitoring pun dibentuk agar pengawasan tersebut lebih maksimal.

"Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi, dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya menghadapi hari besar keagamaan nasional seperti bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Mentan Syahrul menilai, sejauh ini, dalam hitungan neraca kita, semua [komoditas pangan] aman.

Hal senada dikemukakan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi terhadap Tim Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan Bahan Pangan Pokok dapat bekerja maksimal.

"Kita bekerjasama dengan Pemkab Purwakarta terus memantau terutamanya untuk pasokan dan harga bahan pokok, alhmadulillah  semuanya aman dan terkendali," katanya.

Dedi Nursyamsi mengungkapkan dari hasil pantauan di Pasar Leuwi Panjang, semuanya stabil, hal itu mengindikasikan bahwa pasokan tidak mengalami kendala alias lancar.

"Saya tanya ke pedagang, pasokan lancar tidak? Kalau order berapa pun katanya ada. Jadi barang ada. Tidak ada masalah untuk pasokan pangan di Kabupaten Purwakarta," katanya lagi.

Mengenai beras, Dedi Nursyamsi mengatakan saat ini petani di sekitar Purwakarta seperti Indramayu dan Karawang memasuki musim panen, dan hal tersebut memicu turunnya harga beras. Jika pada minggu lalu harga beras masih berada di angka Rp11.000/kg kini sudah ada beras dengan harga Rp9.000/kg. 

Begitu pula dengan pangan pokok lain yakni bawang merah yang sebelumnya Rp33.000/kg kini Rp30.000/kg, bawang putih Rp24.000/kg. Cabe merah, daging sapi, daging ayam, telur relatif stabil pun minyak goreng dan gula pasir. Kenaikan terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang saat ini mencapai Rp70.000 hingga Rp80.000/kg.

Disinggung mengenai kenaikan harga yang mungkin terjadi saat menghadapi Ramadhan menurutnya hal yang normal seiring dengan meningkatnya permintaan. 

Yang tidak boleh jika ada peningkatan ekstrim dan Ia menjamin tak akan ada peningkatan ekstrim. Jika terjadi maka akan dilakukan penanganan sesuai dengan permasalahan yang terjadi tentu bergandengan dengan Pemerintah Daerah. 

“Pasokan itu semuanya ada di offtaker/produsen. Nah untuk mengatasi jika terjadi kenaikan, kita atasi sesuai permasalannya. Jika distribusi maka kita fasilitasi dengan mendekatkan antara supplier dengan pasar ini, produsen dengan konsumen kita dekatkan, kita fasilitasi," tuturnya.

Sementara itu Bupati Anne Ratna Mustika berjanji pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan Kementan dalam hal pasokan, untuk mencegah terjadinya kekurangan. 

Terkait trend kenaikan harga jelang Ramadhan, Bupati Anne mengatakan sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya, salah satunya dengan mengadakan pasar murah dan bazaar.

[regi/nita/timhumasppmkpciawi]

Purwakarta of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.