Potensi Pertanian, Polbangtan Kementan Rangkul Petani Milenial Wilayah Binaan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services [YESS] menggelar ´Koordinasi Stakeholder dalam Implementasi Program YESS´ di Bogor, Selasa pekan lalu [15/8].
YESS merupakan program kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agricultural Development [IFAD] sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan wirausaha muda dan tenaga kerja yang handal di sektor pertanian.
Sasaran program YESS adalah pemuda berusia 17 hingga 39 tahun yang berdomisili tetap atau memiliki Nomor Induk Kependudukan [NIK] pada empat provinsi lokasi Program YESS yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Terkhusus di Jawa Barat, saat ini berkembang menjadi lima kabupaten sebagai wilayah binaan yakni Kabupaten Subang, Cianjur, Tasikmalaya, Garut dan Bogor. Hal ini karena potensi Kabupaten Bogor sangat pesat dan cenderung mengarah pada sektor pertanian. Potensi Kabupaten Bogor dapat menyeimbangkan wilayah binaan yang sudah lama berkibar.
Kementan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dalam hal ini Polbangtan Bogor tiada henti melakukan bimbingan terhadap petani dan stakeholder di wilayah binaan Kabupaten Bogor.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang meminta generasi muda dapat mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman. Harus berani menjadi petani modern atau mendirikan startup pertanian,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
“Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia,” tegas Dedi.
Kegiatan ´Koordinasi Stakeholders dalam Implementasi Program YESS Kabupaten Bogor´ dibuka oleh Project Manajer PPIU Jabar, Aminudin Alfat dan dihadiri Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti via daring, Kepala DIT, Tim NPMU, Tim YESS PPIU, Fasilitator Muda serta Young Ambasador dan Calon Penerima Manfaat.
Kapusdik Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa Program YESS dikhususkan bagi petani milenial, sehingga perlu didukung penuh oleh seluruh stakeholder terkait.
“Program YESS segera dilakukan, memberikan pelatihan, melakukan pendampingan dan dukungan IT perlu diupayakan, serta komoditas unggulan yang dipilih masuk kategori klaster apa saja, perkuat melalui Learning Management System guna meningkatkan kapasitas petani di kalangan generasi muda," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Tatang Mulyadi menyambut baik kegiatan tersebut guna mendukung program pemerintah pusat khususnya Kementan dan sejalan dengan program Pemkab Bogor.
“Program YESS dapat menumbuhkan pertanian di wilayah Kabupaten Bogor. Yang mana untuk wilayah tempat kita melakukan koordinasi ini sendiri terkenal dengan budidaya tanaman hias,” katanya.
Kegiatan koordinasi dihadiri salah satu Young Ambassador Kabupaten Bogor, Bayu, sebagai sosok petani muda yang telah mengibarkan sayapnya dalam dunia pertanian, menyatakan bahwa program baik ini kita sambut dengan penuh semangat.
“Mari ciptakan diri untuk menjadi manusia yang baik, peran serta pemerintah salah satu modal yang besar. Kita perlu relasi, ilmu dan uang yang merupakan tujuan dan peluang dalam membangun usaha di sektor pertanian,” kata Bayu.
Ke depan, katanya lagi, Program YESS diharapkan akan terus didukung penuh oleh Pemkab Bogor guna menyukseskan program pemerintah pusat dan daerah serta mensejahterakan petani khususnya di Kabupaten Bogor. [dhm/wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
