Mahasiswa Polbangtan Kementan Lakukan Audiensi ke MPR RI

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Lakukan Audiensi ke MPR RI
POLBANGTAN BOGOR: Mahasiswa Polbangtan Bogor, Winilistya Samosir yang tergabung dalam 11 Mahasiswa perwakilan PTK dan tergabung di FMKI untuk melakukan audiensi ke MPR RI.

Jakarta [B2B] – Mahasiswa Polbangtan Bogor yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Kedinasan Indonesia [FMKI] melaksanakan Audiensi dengan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia [MPR RI] bersama Wakil Ketua MPR RI di Ruang Rapat Pimpinan MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu [29/3].

Dalam momentum yang dihadiri 11 Mahasiswa perwakilan PTK dan tergabung di FMKI, termasuk perwakilan mahasiswa Polbangtan Bogor yakni Winilistya Samosir tingkat 3 Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] akan hadir para petani milenial yang berkualitas.

"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," kata Syahrul.

Disamping itu, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan PPSDM Pertanian menambahkan, ke depan petani milenial harus mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.

Kegiatan tersebut dilatarbelakangi oleh keresahan mahasiswa perguruan tinggi kedinasan terhadap isu yang sedang terjadi di lingkup mahasiswa kedinasan. Hal ini menggerakkan mahasiswa perguruan tinggi kedinasan [FMKI] untuk berdiskusi dengan salah satu otoritas tertinggi pemerintahan yang berkompeten untuk menuntaskan persoalan tersebut.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid  menyampaikan apresiasinya atas kepedulian mahasiswa kedinasan menghadirkan solusi terhadap permasalahan yang ada di seputar mereka. Terlihat bahwa mahasiswa kedinasan memberikan framing yang positif terhadap situasi di lingkup kedinasan berwawasan pertanian sebagai generasi emas pertanian.

"Negara kita bukan hanya harus mencapai ketahanan pangan namun juga kedaulatan pangan yang berarti produksi dalam negeri sudah dapat berdaulat terhadap kebutuhan pangan di Indonesia tanpa harus impor lagi," ujar Hidayat.

Peran mahasiswa pertanian dan peternakan dibutuhkan untuk mencapai ketahanan pangan yang berdaulat. Selain kajian ketahan pangan ada juga penyampaian isu kajian strategis mengenai: Regulasi anti-kekerasan di Lingkup Perguruan Tingggi Kedinasan dan Ketahanan Energi Nasional.

Regulasi Anti-Kekerasan di lingkup perguruan tinggi Kedianasan menjadi salah satu concern FMKI dalam membenahi, menanggulangi dan memitigasi kekerasan yang terjadi. Berbagai upaya dilakukan termasuk menggaungkan anti kekerasan di lingkup Perguruan Tinggi.

Winilistya selaku perwakilan dari Polbangtan Bogor mengambil andil dalam menyampaikan aspirasi sebagai pengurus FMKI, selain itu menjadi bukti peran aktif dalam memperkenalkan Polbangtan Bogor sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan yang konkrit dan kritis dalam isu-isu terkini yang terkait pertanian.

"Sebelum melakukan audience, perwakilan mahasiswa Polbangtan-PEPI Indonesia melakukan kajian terlebih dahulu mengenai Ketahan Pangan Nasional saat ini dan implementasnya kepada masyarakat.” papar Winilistya.

Audiensi ini merupakan salah satu langkah menuju kepada skala yang lebih luas yaitu membawa soal regulasi kekerasan yang cakupannya lebih luas lagi secara nasional melalui lembaga formal yakni parlemen, untuk membuat regulasi. 

"Jadi, orientasinya bagaimana menyelesaikan masalah bukan dengan masalah," tegasnya. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.