Polbangtan Kementan Pantau Stok Pangan di Bekasi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bekasi, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian terus memastikan stok kebutuhan pokok di pasar tercukupi, dalam menghadapi tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo sinergi lintas Kementerian harus terus diperkuat dalam memastikan bahan pokok dapat terjangkau oleh masyarakat.
"Caranya yakni memperlancar distribusi dan mendekatkan kebutuhan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga setiap daerah tercukupi," katanya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi terus menurunkan satgas pangan untuk mengecek langsung kondisi di lapangan.
Dedi menyatakan, jaminan ketersediaan pangan merupakan salah satu pilar yang menjadi fokus perhatian Kementan.
“Penting untuk terus menjamin kebutuhan pangan agar tak ada satu orang pun yang luput dari pemenuhan kebutuhan pangannya. Oleh karenanya, mari kita bahu membahu dalam hal swasembada pangan agar ketahanan pangan kita terjamin,” ujarnya.
Bersama Kepala Dinas Ketahan Pangan kabupaten Bekasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor Detia Tri Yunandar selaku penanggungjawab pengawalan pangan strategis di Jawa Barat, melakukan pengawalan, pengecekan ketersediaan dan harga pangan jelang lebaran idul fitri 1443 H di pasar induk Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
“Kami terus berupaya bekerjasama dengan dinas ketahanan pangan setempat untuk turun ke lapangan setiap minggu mengecek stok ketersediaan pangan bagi masyarakat," pungkas Detia.
Dalam tinjauan ini, Arif Nindyo selaku tim survei dari Polbangtan Bogor juga berdialog dengan para pedagang, menanyakan stok beberapa komoditi sembako.
"Berapa harga cabai saat ini untuk dipasar induk cibitung dan stoknya apakah memadai sampai lebaran nanti?," tanya arif kepada salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Cibitung.
Tim survei masih mendapat keluhan dari pedagang pasar soal terjadinya penurunan harga cabai saat ini Rp25.000 per kilogram sedangkan sebelum puasa bisa tembus Rp50.000 per kilogramnya.
Ani salah satu penjual cabai mengatakan "Adanya penurunan harga cabai membuat omset harian saya menurun, sehari hanya bawa pulang Rp200.000 itu juga termasuk modal" ujarnya.
Tim survei pun berbincang dengan beberapa pedagang menanyakan harga bahan pangan dan ketersediaan barang dipasaran mulai dari bawang, cabai, daging, ayam, minyak goreng, beras, daging sapi dan ayam, serta telur. Alhasil, kondisi stok dan harga di pasar ini stabil.
"Harga ini cukup stabil walaupun ada kenaikan sedikit dibeberapa komoditas seperti daging dan penurunan harga dikomoditas cabai," papar abdul rahman selaku ketua pasar induk Cibitung.
Abdul menambahkan, untuk stok pangan khususnya dipasar induk ini masih aman sampai lebaran pun terlihat dari beberapa daerah sedang panen raya terhusus komoditi cabe, bawang merah, bawang putih, dan jagung manis. Sedangkan untuk komoditas beras kami surplus 164 TON dari kebutuhan sekabupaten/kota Bekasi.
"Saat ini ayam berkisar di harga Rp35.000 ribu/kg, bawang putih Rp34.000/kg, cabai merah besar Rp40.000/kg, cabai rawit merah Rp40.000/kg, daging sapi berkisar Rp140.000 hingga Rp150.000/kg, daging ayam Rp40.000/kg, telur ayam Rp24.000/kg dan beras super Rp11.500/kg, serta untuk beras premium Rp11.000/kg. Sedangkan untuk minyak goreng curah masih di kisaran Rp18.000 - Rp20.000 per liternya dan untuk minyak goreng kemasan dikisaran Rp25.000 per liternya, itu juga dalam stok terbatas," jelasnya.
Mengatasi permasalahan ini, menurutnya, pemerintah memberikan subsidi minyak goreng curah sebanyak 60 liter per pedagang bertujuan untuk menstabilkan harga.
Bekasi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic, or the Polbangtan so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
