Era Petani Milenial, Eranya Smart Farming

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Era Petani Milenial, Eranya Smart Farming
POLBANGTAN BOGOR: Pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch II, diikuti oleh dua orang Young Ambassador dan 40 orang penerima manfaat program YESS.

Bogor, Jabar [B2B] – Di era revolusi industri 4.0, sektor pertanian Indonesia turut mengalami berbagai perubahan besar yang mengikutsertakan unsur teknologi dalam berbagai tahapan produksinya, serta diikuti peranan kaum milenial yang memiliki jiwa inovatif.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian,” tegas Mentan Syahrul.

Mendukung hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] melalui Youth Enterpreneurship Supporting Services [YESS] Programme mengadakan Pelatihan Agribisnis Smart Farming Batch II, yang diselenggarakan selama tujuh hari  [25-31 Juli 2022] diikuti oleh dua orang Young Ambassador dan 40 orang penerima manfaat program YESS.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.

"Petani milenial juga berperan penting dalam menjaga kestabilan pangan nasional. Petani milenial wajib melek teknologi saling berkolaborasi dengan penyuluh dan insan tani lain, saling menguntungkan," katanya.

Selama sepekan [25-31 Juli], para peserta dilatih terkait pemanfaatan smart farming sebagai upaya membangun ekosistem pemberdayaan milenial calon petani Indonesia melalui pembinaan dan pengembangan yang unggul dan adaptif terhadap teknologi agar sumber daya manusia pertanian di Indonesia meningkat dan menciptakan petani-petani milenial yang unggul.

Pendalaman materi kewirausahaan disampaikan oleh  Sidi Asmono, Role of Smart Farming oleh Netti Tinaprilla. Selain itu, 42 peserta pelatihan di bekali peningkatan nilai tambah usaha agribisnis, potensi bisnis dan strategi pemasaran agribisnis, jejaring pemasaran dan kemitraan, pengelolaan resiko bisnis pertanian, penyusunan proposal usaha dan laporan keuangan serta pentingnya media promosi dan pemasaran.

Diharapkan melalui kegiatan ini para petani milenial dapat menerapkan teknologi smart farming untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian serta dapat meningkatkan skala usahanya melalui akses permodalan oleh Perbankan. 

Hairul Effendi salah satu penerima manfaat program YESS yang mengikuti pelatihan ini mengatakan hadirnya program YESS memberikan asa baru bagi petani millenial.

“Tak hanya pengalaman, pengetahuan serta wawasan terkait peningkatan usaha kami dapatkan selama kami mengikuti pelatihan ini”, ungkap Hairul.

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.