Tingkatkan Jejaring Usaha, Kementan Kembangkan Sistem Business Model Pathways

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Jejaring Usaha, Kementan Kembangkan Sistem Business Model Pathways
POLBANGTAN BOGOR: Polbangtan Bogor menggelar kegiatan Workshop Business Model Pathways yang bertujuan untuk mengembangkan pohon usaha berbasis komoditas unggulan setempat.

Cianjur, Jabar [B2B] - Menumbuhkan wirausaha muda pertanian merupakan fokus dari kegiatan Youth Entrepreneurship Support Services [YESS] Polbangtan Bogor. Tidak hanya bergerak di bidang bantuan modal usaha, namun juga pengembangan ekosistem bisnis yang terintegrasi dan kolaboratif.

Membekali calon pengusaha muda pertanian, Polbangtan Bogor menyelenggarakan Workshop Business Model Pathways yang bertujuan untuk mengembangkan pohon usaha berbasis komoditas unggulan setempat. Selain itu, pada kesempatan yang sama juga diundang calon off taker yang siap bekerjasama terkait pemasaran produk.

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian mendorong kegiatan regenerasi wirausahawan pertanian melalui program YESS.

"Tentu kita bisa bekerja dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, jejaring dan kerjasama yang kuat. Dengan begitu, akses informasi terkait potensi komoditas ekspor di masing-masing daerah terbuka lebar dan memiliki tujuan ekspor yang bisa diakses melalui aplikasi peta potensi ekspor dan IMACE [Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export]," kata Mentan Syahrul.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] senada dengan Mentan. 

“Target kita sediakan pangan bukan hanya untuk orang desa, tapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di ibu kota kabupaten masing-masing saja dulu.

Dedi meminta, jangan sampai kebutuhan masyarakat kabupaten masih berasal dari impor.

Kegiatan workshop business model pathways dipandu oleh Cece Gunawan, perwakilan BAPPEDA Cianjur, forum diskusi menghasilkan kesepakatan terkait komoditas unggulan. Ini merupakan dasar penyusunan klaster usaha Hibah Kompetitif YESS Batch 2 di Kabupaten Cianjur.

“BAPPEDA siap mendukung kegiatan ini, pada prinsipnya pengembangan usaha berbasis komoditas unggulan perlu didukung dengan intervensi pemerintah. Hal ini meliputi dukungan fasilitas, infrastruktur, Pendidikan serta pembiayaan.

Pengembangan klaster juga harus memperhatikan tata ruang wilayah terkait” ujar Cece.

Hal ini juga sejalan dengan paparan materi dari Santoso dari PT Cianjur Sugih Mukti.

“Sudah ada SK Bupati tentang komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur. Bahkan saat ini, sudah ada 140 orang petani yang mengembangkan produk pertanian berbasis kecamatan. Selain itu, ada BUMD yang siap menjadi off taker produk wirausaha muda program YESS” ujar Santoso.

Dukungan juga disampaikan oleh HIPMI dan KADIN Kabupaten Cianjur, YESS Program perlu menerapkan dukungan yang bersifat komprehensif melalui penerapan triple helix. Oleh karena itu, perlu melibatkan institusi, akademik dan industri dengan mempertimbangkan keberlanjutan sistem.  

Output kegiatan BMP yaitu peserta membuat model bisnis berbasis klasterisasi komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur. Hasil ini menjadi dasar pelaksanaan contract farming dengan off taker kedepan.

Dihadiri oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah  Kabupaten Cianjur, Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kabupaten Cianjur, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Cianjur, kegiatan berlangsung dengan interaktif. [timhumaspolbangtanbogor]

Cianjur of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.