Regenerasi Petani, BPPSDMP Sokong KostraTani Perkuat Ketahanan Pangan

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Regenerasi Petani, BPPSDMP Sokong KostraTani Perkuat Ketahanan Pangan
SANTRI TANI: Petani milenial, Setia Irawan, pimpinan Ponpes Al Ittifaq di Ciwideuy, Bandung. Lahirkan 4.000 petani milenial dari Al Ittifaq setelah magang bisnis di Alif Mart kemudian jadi pemasok hypermart Aeon [Foto: B2B/Mac]

Jakarta [B2B] - Kebutuhan pangan tidak dapat ditunda apalagi dihentikan namun harus tetap tersedia demi kelangsungan hidup bangsa dan negara, sehingga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri.

Badan Pangan PBB, Food and Agriculture Organization [FAO] kerapkali mengingatkan tentang potensi krisis pangan dunia akibat wabah virus Corona, di sisi lain akan memicu peningkatan jumlah penduduk yang kelaparan dan malnutrisi.

UU Pangan No 18/2012 menyatakan tentang pentingnya ketahanan pangan, maka Kementerian Pertanian RI selaku regulator produksi pangan telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan Covid-19. Utamanya, mengajak kemudian melibatkan dan fasilitasi pemuda pedesaan melakukan kegiatan usaha pertanian melalui kolaborasi dengan Badan Penyuluhan Pertanian [BPP] selaku KostraTani dan Program YESS.

"Usaha pertanian di desa dapat menjadi ketahanan desa kemudian menjadi ketahanan kecamatan meningkat hingga kabupaten dan provinsi, sehingga menjami ketahanan pangan negara," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan jumpa petani dan penyuluh serta masyarakat di daerah.

Menurutnya, Kementan meluncurkan KostraTani sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan di tingkat kecamatan.

Pada program jangka menengah, Kementan menerapkan kebijakan melalui Kostratani untuk tetap menyediakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk dan mendorong peningkatan kesejahteraan petani serta ekspor. 

Sementara program jangka panjang, implementasi regenerasi petani untuk antisipasi krisis petani saat ini dan mendatang untuk mencapai ketahanan pangan. 

Hal itu dipertegas oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa dengan memadukan kemampuan memanfaatkan teknologi informasi 4.0, inovasi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan menjadi modal utama petani milenial.

Langkah tersebut diimplementasikan dengan program PWMP, YESS, Kepramukaan, sertifikasi, inkubator bisnis bagi petani milenial, PKL dan magang, training/workshop, sarana prasarana dan kerjasama hingga ke luar negeri.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa produktifitas tenaga kerja secara umum masih rendah dan petani kita didominasi usia di atas 50 tahun. Hal itu harus diantisipasi dengan mengembangkan petani milenial maka Kementan harus menempuh berbagai upaya mendorong pengusaha muda untuk membangun dan mengembangkan pertanian.

"Apabila pembangunan pedesaan berjalan terstruktur, sistematis dan masif dengan melibatkan petani milenial, maka pembangunan nasional akan mengikuti seiring berkembangnya pertanian di pedesaan mendukung pencapaian ketahanan pangan," katanya. [Nrt/Vtr]

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.