Hari Susu Indonesia, Polbangtan Kementan Edukasi Masyarakat Pentingnya Minum Susu
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Bogor, Jabar [B2B] – Badan Eksekutif Mahasiswa [BEM] Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor berkolaborasi dengan Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia [ISPAMETI] menggelar acara Minum Susu Serentak Nusantara dalam rangka memperingati Hari Susu Nusantara [HSN] 2023 pada Sabtu [24/6].
Peringatan Hari Susu Nusantara yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia dengan mengusung tema “Make a Change From Milk” yang diselenggarakan di Taman Kreasi Sempur, Kota Bogor.
Kegiatan ini disponsori oleh Milk Life dan diikuti oleg SLB Al-Rasyid Al-Islamiyah untuk memberi edukasi dan Minum Susu bersama dengan Anak Berkebutuhan khusus di Taman kencana dilanjut orasi dan bagi susu ke masyarakat umum di Taman Sempur Kota Bogor dalam rangka edukasi pentingnya dan manfaat minum susu.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan sapi perah untuk produksi susu lokal yang kompetitif. Apalagi susu yang ada saat ini sebagian besar merupakan susu yang masih didatangkan dari luar negeri alias impor.
"Sudah saatnya kita berpikir untuk sapi perah alias sapi susu sehingga menjadi nilai tambah juga bagi masyarakatnya. Saya kira ini langkah yang sangat maju dan tentu saja Insya Allah kalau semua bisa berjalan dengan baik, harapan kita Indonesia berdaulat daging dan susu," kata Menteri Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian dan peternakan Indonesia.
"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern," ujar Dedi.
Berdasarkan data dari BPS tahun 2022, angka konsumsi susu per-kapita di Indonesia masih relatif rendah, yaitu 16,27 kg/kapita/tahun pada tahun 2021. Bila dibandingkan konsumsi susu di negara-negara Asia Tenggara lainnya, konsumsi susu nasional masih jauh tertinggal dari Brunei Darussalam yang telah mencapai 70 kg/kapita/tahun, Myanmar dengan 31 kg/kapita/tahun, Thailand dengan 29 kg/kapita/tahun dan Malaysia 25 kg/kapita/tahun, seperti dikutip dari worldpopulationreview.
Fauzan selaku Ketua ISMAPETI mengatakan, program edukasi kesehatan dan kampanye sosial dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan kepada masyarakat tentang nutrisi susu dan menghilangkan mitos yang mungkin ada terkait dengan konsumsi susu.
"Untuk itu upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat susu dan edukasi pentingnya konsumsi susu secara teratur harus terus dikampanyekan secara massif dan terus menerus," ujar mahasiswa Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor ini.
Sebelumnya, ISMAPETI dan BEM Polbangtan Bogor juga mengadakan edukasi serupa pada Jumat, [23/6] di SDN 03 Caringin, Kabupaten Bogor yang dikemas dengan acara Senam Sehat, Lomba Mewarnai, dan minum susu bersama dalam rangka edukasi pentingnya dan manfaat minum susu. [rdyanto/wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the BBPMKP Ciawi, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
