Didera Fitnah, Kinerja Mentan Amran Sulaiman Diapresiasi Komisi IV DPR

Indonesian Parliament Appreciates the Performance of Agriculture Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Didera Fitnah, Kinerja Mentan Amran Sulaiman Diapresiasi Komisi IV DPR
RAKER DPR: Mentan Amran Sulaiman [kanan] koordinasi Sekjen Kementan Momon Rusmono [inset atas] Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi; Dirjen PKH I Ketut Diarmita dan Dirjen PSP Sarwo Edhy dampingi Mentan. [Foto2: Humas]

Jakarta [B2B] - Komisi IV DPR RI mengapresiasi berbagai program Mentan Amran Sulaiman memimpin Kementerian Pertanian RI dalam lima tahun terakhir [2014 - 2019] berdampak besar pada peningkatan produksi pangan strategis di seluruh Indonesia, seraya mengingatkan Mentan Amran Sulaiman untuk mempertahankan sistem pengawasan pertanian terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, sebagai tolok ukur dari suksesnya program brilian Kementan melalui ´Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani´ disingkat #Serasi dan peningkatan produksi ternak sapi dengan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting [Siwab], sehingga menafikan fitnah yang mendera Mentan Amran Sulaiman akhir-akhir ini dari sejumlah pihak yang merasa dirugikan oleh strategi dan kebijakan Kementan.

"Program Tani Millenial contohnya, saya sangat senang sekali bagaimana cara Kementan memotivasi anak muda untuk bertani dengan mekanisasi yang sudah disiapkan," kata Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo usai memimpin Rapat Kerja Pembahasan Anggaran Kementerian Pertanian tahun 2020 di Jakarta, Senin [16/9].

Politisi senior dari Partai Gerakan Indonesia Raya [Gerindra] menambahkan program lain yang juga penting untuk dipertahankan adalah sistem pengawasan pertanian terintegrasi dari hulu sampai hilir. Sstem ini merupakan tolak ukur dari suksesnya Program #Serasi dan Siwab.

"Tinggal sekarang koordinasi dengan kementerian lain ssperti PUPR untuk membantu dan mendukung jalannya program tersebut. Saya pikir ini sudah bagus sekali ya, kita lihat program Serasi sudah dilakukan di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan beberapa daerah lain, yang hebat lagi, produksi beras yang dipanen jauh lebih bagus," katanya.

Pendapat senada dikemukakan Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel Johan dalam rapat kerja, yang menyebut Kementan sebagai salah satu kementerian terbaik di Kabinet Kerja dari Presiden RI Joko Widodo.

"Program yang diluncurkan Kementan, menurut saya sudah top. Artinya, dimata kami [DPR] Kementan di bawah Amran Sulaiman ini hebat, beliau adalah salah satu menteri terbaik di kabinet Jokowi," katanya.

Daniel Johan berharap, upaya dan kerja keras ini kembali dipertahankan dan dikembangkan menjadi lebih baik di tahun-tahun berikutnya. "Saya kira inilah kerja nyata yang harus diapresiasi bersama."

Apresiasi serupa dilontarkan Anggota Komisi IV, Efendi Sianipar yang mengapresiasi kehadiran dan keberpihakan Kementan pada petani di seluruh nusantara, yang terlihat jelas dari distribusi benih, bibit hingga alat mesin pertanian [Alsintan].

"Khususnya di Dapil saya, Riau. Di sana itu, masyarakat terkagum-kagum dengan keberpihakan pemerintah yang menyediakan berbagai fasilitas dan bantuan. Artinya, masyarakat bangga menjadi petani karena kehadiran Kementan dalam setiap persoalan," katanya.

Politisi dari Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Nasyit Umar menyatakan bahwa upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali sektor pertanian Indonesia sudah berada di level yang cukup tinggi. Pasalnya, selama ini produksi pertanian cendrung naik, bahkan mampu ekspor ke berbagai negara di dunia.

Tampak hadir Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi; Dirjen PKH I Ketut Diarmita dan Dirjen PSP Sarwo Edhy dampingi Mentan dan sejumlah pejabat eselon satu, eselon tiga dan empat terkait dari seluruh unit kerja eselon satu Kementan.

Jakarta [B2B] - Indonesian Parliament appreciates the programs of Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman leading his ministry in the last five years [2014 - 2019] have a major impact of increase strategic food production across the country, while reminding Minister Sulaiman to maintain an integrated agricultural supervision system from upstream to downstream, according the food commission of parliament.