Menteri Pertanian Resmikan Pabrik Kelapa Sawit di Tapin
Agriculture Minister Suswono Opens Palm Oil Factory in Tapin
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Banjarmasin (B2B) - Menteri Pertanian, Dr Ir Suswono, MMA meresmikan pabrik kelapa sawit sekaligus menyaksikan pengiriman ekspor perdana crude palm oil (CPO ) PT. Hasnur Citra Terpadu di Desa Pandahan, Tapin, Kalimantan Selatan pada Minggu (3/2).
Menurut Suswono, Kalimantan termasuk Kalimantan Selatan sangat potensial menjadi raksasa di bidang ekonomi karena memiliki sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah yang menjadikan banyak investor tertarik menggelontorkan dananya di provinsi ini.
“Ke depan ditaksir, sekitar Rp700 triliun investasi ditanam di Kalimantan,” katanya.
Terkait dengan peresmian pabrik kelapa sawit di Tapin, Mentan mengaku senang karena pabrik tersebut mampu mengolah sawit dari bahan mentah menjadi produk akhir.
“Kegiatan ini sangat penting untuk pengembangan CPO ke depan, karena kita harapkan, Indonesia tidak hanya menjual produk dalam bentuk mentah tapi sampai pada produk akhir,” jelasnya.
Kebutuhan CPO
Dikatakan Mentan, hingga saat ini kebutuhan CPO di Indonesia hanya sebanyak 8 juta ton, padahal produksi di atas 23 juta ton, karena itu CPO banyak yang dieskpor.
“Kalau kita tidak bisa mengolah bahan mentah menjadi produk akhir, produk kita gampang digantung oleh negara lain. Ke depan komoditas CPO bisa juga dimanfaatkan untuk biofuel yang digunakan oleh masyarakat. Agar harganya bisa murah, tentu saja perlu dukungan subsidi dari pemerintah,”ujarnya.
Bupati Tapin, Idis Nurdin Halidi berharap beroperasinya pabrik CPO tersebut dapat meningkatkan perekonomian daerah, khususnya penyerapan tenaga kerja lokal.
"Kami berharap keberadaan pabrik ini dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar dan daerah," katanya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel Untung Joko Wiyono meminta pemerintah memberikan kemudahan bagi perkembangan industri perkebunan sawit ini.
"Harus ada regulasi untuk mempermudah dan menjamin kelancaran investasi sektor perkebunan," paparnya.
Peresmian pabrik CPO kali ini ini merupakan pabrik pertama yang ada di Kabupaten Tapin dan menjadi pabrik ke-26 di Kalsel. Dengan luas lahan perkebunan inti seluas 8.297 hektare dan plasma 3.000 hektare.
Banjarmasin (B2B) - Minister of Agriculture, Dr Ir Suswono, MMA inaugurated palm oil factory and saw initial export crude palm oil (CPO) from PT PT Hasnur Citra Terpadu in Pandahan village, Tapin, South Kalimantan on Sunday (3/2).
According to Suswono, including Kalimantan and South Kalimantan potential to become a giant in the field of economics because it has natural resources are very rich and abundant that made many investors poured funds interested in this province.
"In the future estimated, around Rp700 trillion investment in Kalimantan," he said.
Related to the inauguration of the palm oil factory in Tapin, Minister said he was happy that the plant is able to process oil from raw materials to final product.
"This event is very important for the development of CPO in the future, as we expect, Indonesia not only sell the product in raw form but to the final product," he explained.
CPO Demand
Minister Agriculture said, to date, CPO demand in Indonesia is only 8 million tons, while production above 23 million tonnes, therefore many are exported CPO.
"If we can not processing raw materials into final products, our products are easily hung by other countries. Going forward, CPO may also be used for biofuels used by the public. So the price could be cheaper, of course, need the support of government subsidies, "he said.
Regent of Tapin, Idis Nurdin Halidi expect CPO mill operation can improve the regional economy, especially local employment.
"We expect the existence of this plant can boost the economy and local communities," he said.
Meanwhile, Chairman of the Indonesian Palm Oil Association (Gapki) South KalimantanUntung Joko Wiyono asked the government to provide facilities for the development of the palm oil industry.
"There should be regulations to facilitate and ensure smooth investment in the plantation sector," he said.
The inauguration of factory CPO this time it is the first plant in Tapin Regency, and a factory to-26 in South Kalimantan. With a land area of ��8297 hectares nucleus plantation and 3,000 hectares plasma.
