Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Libatkan Generasi Muda

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Libatkan Generasi Muda
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto mengatakan kegiatan koordinasi swasembada pangan terintegrasi dengan program akademik oleh mahasiswa Polbangtan Bogor melalui PKL.

Bekasi,Jabar (B2B) - Dalam upaya meningkatkan swasembada pangan dan menarik minat generasi muda dalam bidang pertanian, dilaksanakan koordinasi swasembada pangan di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (20/2/2025) yang dihadiri Tenaga Ahli Mentan, Astu Unadi, Brigjen TNI Ade Prasetya Nurdin dan Imam Wahyudi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, salah satu tantangan utama sektor pertanian saat ini adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. 

"Untuk mengatasi hal tersebut, pengembangan kawasan pertanian dilakukan dengan melibatkan generasi muda melalui optimasi mekanisasi pertanian, penguatan agribisnis, serta pengembangan aspek sosial ekonomi," katanya.

Mentan menegaskan pentingnya ketahanan pangan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis geopolitik global demi menjaga Swasembada Pangan. 

"Pemerintah melakukan percepatan program swasembada untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman perubahan iklim dan krisis geopolitik," kata Mentan Amran.

Dia menyampaikan bahwa untuk padi, Kementan kolaborasi dengan TNI, sedangkan untuk komoditas jagung, bersinergi dengan Polri. 

"Indonesia punya potensi lahan untuk jagung 1,2 juta hektare dan ini perlu kita kawal bersama untuk menjaga pangan di tengah berbagai tantangan global,” ungkap Mentan.

Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyatakan bahwa perubahan iklim yang ekstrim menjadi ancaman bagi sektor pertanian di Indonesia. 

"Fenomena seperti fluktuasi suhu, perubahan pola curah hujan, dan cuaca ekstrem meningkatkan potensi gagal panen," katanya.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, ungkap Santi, Kementan mengambil langkah-langkah mitigasi dengan mendistribusikan pompa air. Pompa air ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan air di lahan pertanian.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan kegiatan tersebut juga terintegrasi dengan program akademik, di mana mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di kawasan pertanian tersebut. 

"Diharapkan, model pengembangan pertanian ini dapat menjadi contoh bagi lokasi-lokasi lain dalam mendorong usaha tani yang lebih modern dan berkelanjutan," katanya.

Selain itu, ungkap Yoyon Haryanto, keberhasilan program ini diharapkan mampu menarik lebih banyak generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian guna mendukung ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, dengan adanya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan praktisi pertanian, diharapkan sektor pertanian di Indonesia semakin maju dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bekasi of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.