Kementan Verval 5 Kabupaten, Pastikan Penerima Manfaat YESS Tepat Sasaran
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) melalui Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Barat terus memperkuat langkah strategis untuk mendukung regenerasi petani dan wirausahawan muda pertanian pada wilayah binaan.
Upaya tersebut ditempuh Program YESS melalui Verifikasi dan Validasi (Verval) terhadap Penerima Manfaat Hibah Kompetitif (PMHK) pada lima kabupaten binaan yakni Bogor, Cianjur, Subang, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Kegiatan Verval sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang mengapresiasi upaya PPIU Jabar dalam memastikan hibah kompetitif diberikan kepada generasi muda yang benar-benar siap menjadi penggerak sektor pertanian.
“Program YESS adalah investasi jangka panjang untuk mencetak petani milenial dan agripreneur andal. Saya minta proses Verval dilakukan profesional, agar setiap rupiah dana hibah benar-benar memberikan dampak pada ekonomi masyarakat,” katanya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkap tentang pentingnya proses Verval dua tahap, untuk menjamin ketepatan sasaran dan keberlanjutan usaha penerima manfaat.
“Penerima manfaat harus memiliki kompetensi, mentalitas wirausaha dan kemampuan manajerial agar dana hibah yang diterima menjadi modal dapat berkembang. Bukan hanya bantuan sekali pakai,” katanya.
PPIU Jawa Barat
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto selaku Penanggung Jawab Program YESS Jabar, mengatakan bahwa kegiatan Verval berlangsung selama 12 hari, 4 - 15 Juli 2024 dalam dua tahap.
"Tahap pertama, adalah validasi berkas dan laporan PMHK yang menyaring 461 Penerima Manfaat pada 2024 menjadi 248 calon penerima yang dinilai memenuhi kriteria," katanya.
Tahap kedua, ungkap Yoyon Haryantom Verval lapangan untuk memastikan kesiapan usaha, kelayakan lahan dan kapasitas calon penerima dalam mengelola hibah secara efektif.
Dari total 461 PMHK pada lima kabupaten, hasil potensi Verval menunjukkan: Bogor sebanyak 22 orang, Cianjur (35 orang), Subang (14 orang), Sukabumi (81 orang) dan Tasikmalaya (96 orang).
"Program YESS di Jawa Barat telah menjangkau ribuan generasi muda dengan fokus pada pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, dan pemberian hibah kompetitif," tambah Yoyon Haryanto.
Proses Verval lapangan kali ini, katanya lagi, diharapkan menghasilkan Penerima Manfaat yang siap bertransformasi menjadi wirausahawan muda pertanian modern yang mendukung ketahanan pangan nasional. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.