Polbangtan Kementan Perkuat Kapasitas Brigade Pangan di Kota Sungai Penuh

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Perkuat Kapasitas Brigade Pangan di Kota Sungai Penuh
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto mengatakan, Brigade Pangan bukan sekadar kegiatan, tapi sebuah gerakan. Civitas akademika Polbangtan Bogor turun langsung menjadi agen perubahan di daerah.

Kota Sungai Penuh, Jambi (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali menggelar kegiatan Pembekalan Brigade Pangan Angkatan 18 bagi anggota Brigade Pangan (BP) di Provinsi Jambi selama tiga hari, 15 - 17 Oktober 2025 yang berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tanah Kampung di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Kegiatan pembekalan diikuti oleh peserta dari BP Pangcek Jaya di Kecamatan Tanah Kampung dan BP Batu Gong di Kecamatan Kumun Debai. 

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, Kementerian Pertanian RI (Kementan) mendukung kegiatan yang bertujuan memperkuat kapasitas anggota dan pendamping Brigade Pangan mendukung percepatan swasembada pangan di tingkat daerah.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, penguatan kapasitas anggota Brigade Pangan merupakan langkah nyata dalam mencetak SDM pertanian yang adaptif dan berdaya saing. 

“Swasembada pangan bukan sekadar program, melainkan  amanat besar untuk memastikan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Upaya ini harus dimulai dari daerah dengan memperkuat SDM pertanian yang tangguh, kreatif, dan siap turun ke lapangan,” ujar Mentan Amran.

“Saya berharap generasi muda yang bergabung di Brigade Pangan terus menjadi motor penggerak dalam menjaga ketahanan pangan bangsa,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan, kegiatan tersebut merupakan wujud implementasi program Capacity Building yang berorientasi pada praktik nyata di lapangan. 

“Kita dorong terus metode pembelajaran berbasis learning by doing. Pemateri Brigade Pangan tidak hanya belajar di ruang kelas, juga langsung mempraktikkan ilmunya di lapangan,” katanya.

Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyatakan bahwa kegiatan pembekalan ini merupakan rangkaian dari upaya Kementan melalui kampus dalam mendukung program nasional ketahanan pangan melalui pemberdayaan mahasiswa dan alumni. 

“Brigade Pangan bukan sekadar kegiatan, tapi sebuah gerakan. Civitas akademika kami turun langsung menjadi agen perubahan di daerah,” katanya.

Selama tiga hari, ungkap Yoyon Haryanto, peserta mendapat pembekalan dari sejumlah narasumber berkompeten di antaranya Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kota Sungai Penuh; penyuluh pertanian Alber Firdaus, SP; serta akademisi Endi Putra dari BRMP Jambi. 

"Materi yang disampaikan meliputi manajemen usahatani padi, pengelolaan kelembagaan tani, literasi keuangan, hingga pengelolaan alsintan berkelanjutan," ungkapnya lagi.

Dengan semangat tersebut, tambah Yoyon Haryanto, Brigade Pangan Angkatan 18 siap menjadi garda terdepan dalam memperkuat kelembagaan petani, meningkatkan produktivitas pertanian, serta mempercepat terwujudnya swasembada pangan di tingkat lokal dan nasional. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

 

Sungai Penuh City of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.