Mentan Tantang Cetak Sawah Baru di Sumbar
Suswono Demands Opening New Paddy Fields in West Sumatra
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Dharmasraya (B2B) - Investasi untuk lahan persawahan sangat mahal karena terkait dengan infrastruktur lainnya seperti waduk, irigasi, jalan usaha tani, dan sebagainya.
“Menjadikan areal pertanian itu tidak murah, karena terkait dengan infrasruktur lainnya yang investasinya mahal,” kata Menteri Pertanian Suswono usai panen perdana di areal cetak sawah baru di Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Kamis (20/2).
Pemerintah Indonesian saat ini terus melakukan upaya mencetak sawah baru untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Pembuatan lahan sawah baru berapa pun luasnya, jika ada areal yang ingin dijadikan sawah baru, pemerintah siap membantu.
“Ayo saya tantang berapa saja areal yang mau dijadikan sawah, pemerintah siap. Asal kemudian ditetapkan sebagai lahan persawahan abadi yang tidak boleh dialihgungsikan,” tandas Mentan.
Di Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Kementerian Pertanian telah mencetak sekitar 350 hektare sawah. Dengan dana biaya cetak sawah Rp10 juta per hektare sudah Rp3,5 miliar bantuan yang diberikan pemerintah.
Dharmasraya (B2B) - Investment in paddy field is very expensive since it concerns other infrastructures such as dam, irrigation, farmer business, etc.
“Opening new field is not cheap since it involves other costly infrastructures as well,” Agriculture Minister Suswono said after the first harvest in new paddy field, in Koto Baru, Dharmasraya regency, West Sumatra, Thursday (20/2).
Indonesian government at present continues to open new fields to increase national food production. It is ready to assist new opening regardless of the length of field.
“I challenge to open new fields, the government is ready, no matter how vast it would be, as long as once it is determined as paddy field, and will never change in function,” he said.
In Koto Baru. The Ministry has opened 350 hectares of paddy field, costing IDR10 million/hectare, so the government has disbursed IDR3.5 billion for this.
