Impor Cabai Antisipasi Lonjakan Harga, Bukan `Matikan` Petani
Import Chili Anticipating Price Hikes, Not to `Shut Down` Farmers
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan memastikan langkah pemerintah membuka peluang impor cabai pada 2013, untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai selama Ramadan dan Lebaran. Tujuannya, untuk mengantisipasi lonjakan harga dan bukan bertujuan mematikan usaha petani cabai.
"Impor cabai bukan untuk mematikan petani, tetapi (antisipasi) harga mahal," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan di Jakarta, Minggu (30/6).
Rusman mengakui, harga cabai saat ini belum mengalami lonjakan namun diperkirakan harganya melambung saat memasuki Ramadan hingga Idul Fitri, karena permintaan masyarakat meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, kenaikan harga cabai saat puasa dan Lebaran sudah menjadi siklus tahunan meskipun pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi seperti meningkatkan produksi petani cabai.
"Kalau terjadi kenaikan harga di pasar, pada umumnya masyarakat paham selama puasa dan Lebaran," ungkap Rusman, mantan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).
Jakarta (B2B) - The Vice Minister of Agriculture (MoA) Rusman Heriawan ensure the government´s move to open opportunities chili imports in 2013, in anticipation of price hikes chili during Ramadan, and Eid. The goal, in anticipation of price hikes and not to shut down businesses chili farmers.
"Import chili instead of shutting down the business of farmers, but the (anticipated) high price," said Vice MoA Rusman Heriawan in Jakarta on Sunday (30/6).
Rusman admit, the price of chili is currently having a surge but the price estimate soar during Ramadan to Eid, because of the increased demand as in previous years.
According to him, the rise in the price of chili during Ramadan and Eid has become an annual cycle even though the government has prepare a precaution as chili farmers increase production.
"If the price increases, public understanding during Ramadan and Eid," said Rusman, the former head of Central Bureau of Statistics (BPS).
