Mendesak, Strategi Baru Pengelolaan Air Dukung Produksi Pertanian
New Water Management Strategy to Support Agricultural Production Urgently
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Strategi manajemen baru sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan pengguna air dengan tetap memperhatikan produktivitas hasil pertanian. Sebagai negara kepulauan, maka Indonesia harus mengadopsi strategi pengelolaan air multi cabang yang dapat diterapkan dalam iklim yang bervariasi yang ditemukan di banyak pulau.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan ketersediaan air juga menjadi lebih terbatas karena meningkatnya persaingan dalam pemanfaatan sumber daya air antara perkotaan, industri dan sektor pertanian. Sekali lagi, perubahan iklim juga mempersulit masalah ketersediaan air untuk produksi pertanian dan pangan.
"Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih baik untuk melindungi dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan," kata Suswono pada seminar internasional Sharing Ideas and Resources on Water Management in Responding to Climate Change in Indonesia di Bogor, Jumat (23/8).
Suswono menambahkan, Indonesia menghadapi tantangan yang unik dalam pengelolaan sumber daya air. Pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi telah menghasilkan permintaan air yang lebih besar dari pengguna domestik, industri dan pertanian.
Di banyak daerah perkotaan, kata Mentan, tingkat air tanah telah memasuki ambang kritis karena eksploitasi berlebih, sementara banyak daerah aliran sungai penting menderita erosi dan polusi.
"Di sektor pertanian, banyak petani yang telah mengadopsi strategi pengelolaan air intensif, yang mencakup tanaman tambahan atau budidaya lahan kering untuk menjaga hasil panen mereka karena penurunan ketersediaan tanah di daerah yang paling produktif.," tambah Mentan.
Jakarta (B2B) - A new management strategy is needed to meet the needs of water users with due regard to agricultural productivity. As an archipelago country, Indonesia should adopt a multi-pronged strategy of water management that can be apply to the climatic variations in many islands.
Minister of Agriculture Suswono said the availability of water is also becoming more limited, due to increasing competition in the utilization of water resources between urban, industrial and agricultural sectors. Once again, climate change also complicates the problem of availability of water for agriculture and food production.
"Therefore, there is an urgent need to develop a better framework to protect and manage water resources in a sustainable manner," Suswono said at the international seminar Sharing Ideas and Resources on Water Management in Responding to Climate Change in Indonesia in Bogor on Friday (23/8).
Suswono added that Indonesia faces unique challenges in the management of water resources. Economic growth and urbanization has resulted in a greater demand for water from domestic users, industry and agriculture.
In many urban areas, Minister of Agriculture said, the level of ground water entering the critical threshold due to excessive exploitation, while many important watersheds damaged by erosion and pollution.
"In agriculture, many farmers who have adopted intensive water management strategy, which includes additional crops or dry land farming to keep their crops due to decreased availability of land in the most productive areas," Minister of Agriculture added.
