Cegah Wabah PMK, Mahasiswa Polbangtan Kementan gelar One Day One Impact
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar (B2B) - BEM Polbangtan Bogor menggelar aksi pengabdian masyarakat dengan mengupayakan pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Bogor pada Sabtu (22/2/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi ketiga, yaitu Pengabdian Masyarakat, khususnya di bidang peternakan guna mencegah penyebaran PMK yang kembali merebak di beberapa wilayah di Indonesia.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi terhadap upaya untuk memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian.
Menurutnya, generasi muda harus diberikan kesempatan untuk menjadi pelaku utama dalam sektor pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” kata Menteri Pertanian.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti.
Dia menekankan bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai," kata Santi.
Salah satu caranya adalah mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khususnya yang menawarkan program pertanian.
Kegiatan dilaksanakan di empat titik lokasi pada tiga desa berbeda di Kecamatan Cijeruk dan Caringin.
Kegiatan tersebut melibatkan enam kelompok yaitu: Poktan Mandiri Sejahtera dan Poktan Kania di Desa Tajurhalang, Poktan Kalimorot Mukti di Desa Tajurhalang, Poktan Delima di Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, KWT Embun Pagi di Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin.
Penyelenggara kegiatan ini adalah BEM Polbangtan Bogor yang melibatkan volunteer dari berbagai Tingkat. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh ISMAPETI, Ditjen PKH, serta DPD PAVETI Jawa Barat.
Kegiatan ini turut didampingi oleh BPP Wilayah VII, dengan kehadiran PPL serta PPS. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, yang dihadiri langsung oleh perwakilan UPT Puskeswan Laladon.
Diva Auliya, selaku Ketua Pelaksana menyatakan apresiasi dan ucapan terima kasih sebesarnya kepada rekan dan seluruh pihak yang sudah membantu dengan sangat antusias.
"Kegiatan ini tentu tidak dapat terlaksana tanpa adanya dorongan semangat dan dukungan dari berbagai pihak yang sangat luar biasa”, ujarnya.
Diva menambahkan, bahwa Pelaksanaan kegiatan One Day One Impact ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu: Identifikasi wilayah pada 14 Februari 2025, Penyuluhan PMK pada 22 Februari 2025, yang mencakup Pengenalan gejala PMK, Pencegahan dan penanganan PMK, Klarifikasi disinformasi mengenai PMK, Sanitasi dan peningkatan imunitas ternak, Pembagian vitamin dan obat cacing, serta Demonstrasi desinfeksi menggunakan campuran desinfektan pada kandang ternak kelompok.
Polbangtan Bogor berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah tepat dalam mencegah penyebaran wabah PMK, khususnya di Kabupaten Bogor. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
