Rakor Percepatan LTT Jambi, Sinergi Polbangtan Kementan bagi Swasembada Pangan Berkelanjutan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jambi (B2B) - Dalam upaya mempercepat capaian ketahanan pangan nasional maka Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Jambi menggandeng Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementan dan Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi untuk mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) Provinsi Jambi.
Kegiatan Rakor Percepatan LTT Provinsi Jambi berlangsung dua hari, 15 dan 16 Juli 2025 di Aula Bapeltan Jambi, yang menghadirkan sejumlah pihak kunci dalam pembangunan pertanian daerah.
Tampak hadir PJ Program Swasembada Pangan Provinsi Jambi, Yuris Tiyanto, Kepala Balai Regional Manajemen Pertanian (BRMP) Provinsi Jambi, Ketua Koordinator Pelaksana Provinsi, Brigjen TNI Arif Hendro Djatmiko dan Komandan Korem 042/Garuda Putih.
Kehadiran para kepala dinas yang membidangi tanaman pangan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi semakin menegaskan urgensi dan semangat kolaboratif dari kegiatan Rakor tersebut.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam arahannya menegaskan, bahwa LTT menjadi strategi utama peningkatan produksi padi nasional.
“Upaya percepatan LTT dilakukan melalui pembukaan lahan baru, pemanfaatan kondisi cuaca yang mendukung, serta penyediaan air dan benih secara optimal,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Pencapaian swasembada pangan memerlukan sinergi semua pihak. Peran penyuluh sangat krusial dan perlu terus diperkuat dengan dukungan dari para pemangku kepentingan,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan Rakor meliputi pemaparan strategi pencapaian LTT Provinsi Jambi bulan Juli 2025, yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan terkait.
Tak hanya itu, masing-masing dinas yang membidangi tanaman pangan juga mempresentasikan kondisi, tantangan, dan peluang percepatan tanam di wilayah masing-masing.
Menariknya, Rakor juga membuka ruang diskusi yang membahas sinergi antara instansi pertanian dan instansi pendukung lain, termasuk peran strategis TNI dalam mengawal program cetak sawah rakyat dan optimalisasi lahan (Oplah).
Dalam sesi tersebut, dibahas juga peran dinas yang membidangi Prasarana dan Sarana Pertanian untuk memperkuat aspek pendukung teknis di lapangan.
Rakor Percepatan LTT ini menjadi cermin semangat kolaborasi lintas sektor demi satu tujuan besar: mewujudkan Provinsi Jambi sebagai lumbung pangan yang tangguh, produktif, dan berkelanjutan.
Dengan peran aktif semua pihak, percepatan tanam bukan hanya target tahunan, tetapi juga langkah konkret menuju kedaulatan pangan Indonesia. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
