Polbangtan Kementan Assesment Syarat Masuk Mahasiswa Program RPL 2022

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Assesment Syarat Masuk Mahasiswa Program RPL 2022
POLBANGTAN BOGOR: Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto [ke-4 kiri] bersama Tim Asessmen mendukung pelaksanaan pendidikan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau [RPL] dengan wilayah binaan berdasarkan Prodi

Bogor, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor sebagai pelaksana pendidikan vokasi dibawah naungan Kementerian Pertanian RI, tak hanya fokus pada pelaksanaan kelas regular saja.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur. "Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan dan siap untuk hal-hal baru."

Mentan pun mengatakan Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.

Kepala Badan Penyululuhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan tentang pentingnya peran petani muda.

"Kementan akan terus berupaya melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi masyarakat petani Indonesia," katanya.

Pada 2021, Polbangtan Bogor telah membuka kelas Rekognisi Pembelajaran Lampau [RPL] sebagai bentuk nyata dukungan Kementan untuk menghadirkan pendidikan vokasi pertanian yang merata.

Program RPL memberikan kesempatan bagi penyuluh yang memiliki pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas [SMA] untuk mengenyam bangku perkuliahan.

Polbangtan Bogor sebagai salah satu penyelenggara pendidikan Program RPL dengan jenjang Sarjana Terapan diberi tugas untuk melaksanakan Program RPL dengan wilayah binaan berdasarkan program studi [Prodi].

RPL Polbangtan Bogor meliputi Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan [PPB] yakni dari Provinsi Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung. Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan [PPKH] yakni dari Provinsi Aceh, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten dan Jawa Barat. 

Tercatat pada 2021, total mahasiswa RPL di Polbangtan Bogor mencapai 327 orang. Sehubungan akan memasuki Tahun Ajaran Baru saat ini, Polbangtan Bogor tetap membuka kembali pendaftaran bagi Calon Mahasiswa RPL.

Berlangsung di Hotel Asana Grand Pangrango pekan lalu, assesment calon mahasiswa RPL berlangsung yang dihadiri 12 asesor dan 53 peserta assesment. Assesment berlangsung secara online melalui aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru [PMB] Polbangtan Bogor, calon mahasiswa yang telah melengkapi berkas asesmen akan dinilai sesuai dengan sebaran dan kelompok mata kuliah.

Pada kesempatan yang sama Yoyon Haryanto selaku Wakil Direktur III yang juga dosen mahasiswa RPL memberikan sambutan dan menyampaikan laporan kegiatan tersebut.

“Kita akan memulai pelaksanaan assesment sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Dikti, saat ini jumlah animo pendaftar mencapai 167 orang dengan jumlah calon mahasiswa/peserta assessment sebanyak 53 peserta. Mari sama-sama kita lakukan yang terbaik, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya” ujar Yoyon.

Yoyon menambah bahwa berkas assessment peserta di antaranya untuk memenuhi sebaran mata kuliah di masing-masing prodi. Peserta wajib meng-upload dokumen seperti sertifikat-sertifikat selama bekerja, laporan kegiatan sebagai penyuluh, lembar persiapan penyuluhan [LPM] dan sebagainya. 

"Misalnya sertifikat penyuluh bisa dinilai jika mahasiswa yang bersangkutan telah cakap dan baik untuk mata kuliah 'Landasan Penyuluhan Pertanian atau Komunikasi Penyuluhan Pertanian' dan sebagainya," kata Yoyon. [timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.