Wamentan Dorong KRPL di Bengkulu
Indonesian Govt Support Development of KRPL in Bengkulu
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Seluma, Bengkulu (B2B) - Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengunjungi Kelompok Rumah Pangan Lestari di Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada Minggu siang (9/2). Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono yang dijadwalkan untuk hadir namun berhalangan datang.
Rusman Heriawan tiba di lokasi pada Minggu siang didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Winny Dian Wibawa dan Bupati Seluma Mufran Imron. Sebelumnya, Rusman Heriawan hadir pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Minggu pagi di Bengkulu.
Dalam kunjungan tersebut Rusman Heriawan mengunjungi Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kemuning yang dipimpin oleh Kepala Desa Bukit Peninjauan I, Suwarso, yang saat ini memiliki 400 anggota yang mengembangkan pekara ngan rumah untuk ditanami aneka tanaman hortikultura. Dilanjutkan meninjau pengembangan kolam lele dengan akua ponik, kelompok ibu-ibu PKK yang mengembangkan aneka penganan dari hasil tanaman hortikultura di pekarangan rumah mereka antara lain jus tomat dan kerupuk pakis.
Model KRPL pertama kali dikembangkan pada Februari 2011 di Dusun Jelok, Desa Kayen, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Keberhasilannya dalam membangun ketahanan pangan keluarga, maka setahun kemudian pada Januari 2012 meluncurkan grand launching KRPL dan menyatakan bahwa Rumah Pangan Lestari perlu dikembangkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Setelah diinisiasi pada 2011 sampai Oktober 2013, implementasi model KRPL talah mencapai 1.456 unit yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Pertanian meninjau pula pengembangan sapi bakalan yang dikembangkan oleh kelompok peternak di desa tersebut sejak 2011. Rusman Heriawan mendorong para peternak untuk meningkatkan pengembangbiakan sapi bakalan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging warga setempat.
"Kembangkan potensi peternakan di sini untuk mendukung program pemerintah menekan impor daging sapi sehingga negara dapat menyelamatkan devisa negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak," kata Rusman Heriawan.
Selanjutnya, Rusman Heriawan mengadakan temu wicara di hadapan para petani, peternak, penyuluh dan penyuluh pertanian dari seluruh provinsi Bengkulu sekaligus mengadakan temu wicara dengan mereka untuk meningkatkan produksi pertanian di provinsi tersebut.
"Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan," kata Rusman Heriawan.
Kunjungan Wamentan di Bengkulu diakhiri dengan meninjau Pusat Edukasi Kebun PKK Provinsi Bengkulu di kota Bengkulu, Minggu sore, serta secara simbolis memetik buah naga yang sedang panen.
Seluma, Bengkulu (B2B) - Sustainable Food Home Area (KRPL) Sukaraja village, Sukaraja subdistrict, Seluma district, Bengkulu Province, Indonesia visited by the Deputy Agriculture Minister Rusman Heriawan on Sunday afternoon (9/2). Earlier, Agriculture Minister Suswono scheduled to attend but was unable to come.
Rusman Heriawan arrived in Sukaraja village on Sunday afternoon, accompanied by Head of the Counseling and Human Resource Development of Agriculture (BPPSDMP) Winny Dian Wibawa and Seluma Regent Mufran Imron. Previously, Rusman Heriawan attended the commemoration of National Press Day (HPN) led by President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) on Sunday morning in Bengkulu.
KRPL Kemuning led by the village head Suwarso, currently has 400 members who are developing home gardens for growing various horticultural crops. The deputy minister of agriculture then review the development of catfish ponds with aqua ponik. The local housewives who develop various snacks of horticultural crops in their house yard of tomatoes, and ferns were also visited by him.
KRPL model first developed by the Indonesian government, particularly the Ministry of Agriculture in February 2011 in Jelok hamlet, Kayen village, Pacitan district, East Java. Success in building a family food security, then a year later in January 2012 launched KRPL as sustainable food home to developing across Indonesia. After initiated in 2011 until October 2013, implementation KRPL now reached 1,456 units across the districts/cities in 33 provinces in Indonesia.
Deputy agriculture minister also review the development of feeder cattle were developed by a group of farmers in the village since 2011. Rusman Heriawan encourage farmers to increase the population feeder cattle.
"The potential of these farms can support government programs suppress beef imports, supporting foreign exchange savings while improving the welfare of farmers," Rusman Heriawan said.
Furthermore, Rusman Heriawan dialogue with farmers, ranchers, and agricultural extension officers from across the province of Bengkulu.
"Food security is the fulfillment of food for all people. Available enough food in quantity and quality, safe, diverse, nutritious, equitable and affordable, not against religion, beliefs, and culture, to be able to live healthy, active, and productive sustainable," he added.
Visit Rusman Heriawan in Bengkulu ends with review PKK Garden Education Center of Bengkulu province.
