PTPN VIII akan Konversi Kebun Teh jadi Perkebunan Buah-buahan
PTPN VIII to Convert Tea Plantations into Fruits Plantations
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor (B2B) - Transformasi bisnis akan dilakukan perusahaan perkebunan milik negara, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII untuk mengimbangi meningkatnya buah impor di Indonesia, dengan mengkonversi perkebunan teh menjadi perkebunan untuk durian, manggis, pisang dan pepaya.
Direktur Produksi PTPN VIII, Danu Rianto mengatakan tranformasi bisnis tersebut akan menjadikan BUMN tersebut sebagai produsen sekaligus eksportir buah-buahan terbesar di Indonesia.
"Saat ini luas perkebunan teh PTPN VIII mencapai 25.512 hektar dan langkah konversi menyikapi meningkatnya pasar buah dalam negeri sekitar 11 persen per tahun sementara pasar teh maksimal hanya delapan persen," kata Danu Rianto di sela Festival Buah dan Bunga di Bogor yang diselenggarakan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan dihadiri Menteri Pertanian Suswono.
Menurutnya, lokasi perusahaan perkebunan teh di bagian selatan Indonesia, secara geografis tidak akan menjadi pesaing dari negara-negara pengekspor buah seperti Thailand.
"Bahkan bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Thailand," katanya menambahkan bahwa Thailand tidak dalam musim panen ketika musim datang di Indonesia.
Bogor (B2B) - State-owned plantation company, PT Plantation Nusantara (PTPN) VII will conduct business transformation to balance the increasing import fruits in Indonesia, by converting the tea plantation to plantation durian, mangosteen, banana, and papaya.
Production Director PTPN VIII, Danu Rianto said the business transformation will make the state enterprises as a producer and exporter of fruits largest Indonesian.
"Currently PTPN VIII tea plantation area reached 25 512 hectares and conversion steps in anticipation of growing fruit in the domestic market at about 11 percent per year, while the maximum market tea products only eight percent," said Danu Rianto in between the Fruit and Flower Festival held in Bogor Institute Pertanian Bogor (IPB) with the Ministry of Agriculture, Ministry of Enterprise and attended by the Minister of Agriculture Suswono.
According to him, the location of a tea plantation company in the south of Indonesia, geographically not a competitor of the fruit exporting countries such as Thailand.
"It could even fill the gap left by Thailand," he said adding that Thailand is not in season at fruit harvest occurs in Indonesia.
