Puntodewa, Sapi Belgian Blue Unggulan Polbangtan Kementan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Puntodewa, Sapi Belgian Blue Unggulan Polbangtan Kementan
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa Embrio Transfer pada sapi resipien pertama dilakukan pada 5 Februari 2018 dan lahir pada 11 Oktober 2018. Seluruh sapi resipien berada pada kampus Jurusan Penyuluhan Peternakan di Cinagara, Kabupaten Bogor.

Bogor, Jabar [B2B] - Hadir sebagai pelaksana pendidikan vokasi lingkup Kementerian Pertanian RI,  Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Bogor terus berupaya mencetak petani-petani milenial yang dapat meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan pangan.

Berlokasi di Bogor, Provinsi Jawa Barat, Polbangtan Bogor memiliki dua jurusan, yakni Pertanian yang berlokasi di Kampus Cibalagung, Kota Bogor dan Jurusan Peternakan di Kampus Cinagara, Kabupaten Bogor.

Jurusan Peternakan terdiri atas dua program studi [Prodi] yakni Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan serta Kesehatan Hewan. Dalam proses pembelajarannya, mahasiswa jurusan peternakan dituntut untuk praktik secara langsung bersama hewan-hewan ternak.

Jurusan peternakan membudidayakan sapi Belgian Blue sejak 2018. Saat ini ada empat ekor sapi Belgian Blue hasil Embrio Transfer [ET] yang salah satunya diberi nama Puntodewo. Ada juga empat ekor pedet sapi Belgian Blue hasil kawin alam [silang] dengan sapi betina Friesien Holsten [FH] Peranakan Ongel [PO].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pengelolaan pertanian termasuk didalamnya peternakan saat ini harus dilakukan dengan melibatkan inovasi teknologi.

“Diketahui, penggunaan teknologi dilakukan dengan tujuan meningkatkan produktivitas karena kapasitas dan kemampuan tenaga kerja semakin meningkat," katanya.

Mentan Syahrul menambahkan, teknologi juga akan mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang bisa digunakan untuk masa saat ini maupun masa yang akan datang. 

"Kemajuan sektor pertanian di masa mendatang sangat ditentukan oleh kemampuan suatu negara menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan melalui inovasi teknologi," katanya.

Selanjutnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Kementan memiliki program utama yakni Peningkatan Produktivitas Produk Pertanian, Komoditas tanaman pangan, Tanaman Hortikultura, Perkebunan, dan Peternakan.

“Guna mewujudkan pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, inovasi teknologi diperlukan. Pelan tapi pasti, teknologi pertanian sederhana mulai ditinggalkan.  Petani era sekarang mulai melek teknologi, melalui penggunaan alat mesin pertanian dan berbagai benih dan bibit unggul," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa Embrio Transfer pada sapi resipien pertama dilakukan pada 5 Februari 2018 dan lahir pada 11 Oktober 2018. 

"Seluruh sapi resipien berada di kampus Jurusan Penyuluhan Peternakan," kata Detia.

Salah satu dosen dan dokter hewan, Endang Endrakasih, menyatakan bahwa program pengembangan sapi Belgian Blue oleh Kementan merupakan upaya keras untuk mewujudkan swasembada daging sapi. Pasalnya, bobot badan sapi dan prosentase karkasnya yang luar biasa serta kualitas daging rendah lemak.

“Ada pun kualitas karkas sapi jenis ini sangat baik, yaitu persentase karkasnya tinggi mencapai 75 hingga 80 persen. Selain itu, kualitas daging lembut dan rendah kolesterol sekitar 45mg per 100g, serta kandungan tinggi protein seperti vitamin B3, B12 dan zat besi. kata Endang Endrakasih.

Dia menjelaskan tentang kiat-kiat merawat sapi yang baik, kita harus belajar cara merawat sapi ini. Beberapa hal ini menyebabkan sapi BB ini untuk tahap pertama baru dikembangkan oleh instansi di tingkat pusat dan daerah seperti Balai Embrio Transfer, Balai Penelitian Ternak, Perguruan Tinggi, Balai Pembibitan Ternak Unggul.

Dosen Prodi Kesehatan Hewan tersebut menegaskan bahwa pada saatnya nanti, instansi-instansi inilah yang harus memberikan rekomendasi kepada Kementan, apakah sapi BB layak dikembangkan pada peternakan rakyat sebagai salah satu upaya mencapai swasembada daging. [wisda/timhumpaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.