Petani di Jawa Timur Makin Percaya pada Benih Lokal

Farmers in East Java More Confident to the Local Seeds

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani di Jawa Timur Makin Percaya pada Benih Lokal
Rudijanto, distributor benih dan pemilik PT Sumber Makmur Indonesia Agriculture (Foto: B2B/Mya)

Kediri (B2B) - Petani Indonesia khususnya yang berada di Jawa Timur semakin mempercayai benih produksi dalam negeri ketimbang impor, karena kualitasnya bersaing dan harganya lebih murah ketimbang benih impor. Permintaan benih tertinggi antara lain jagung hibrida, jagung manis dan padi.

"Petani mulai percaya pada benih lokal seperti dari PT Agri Makmur Pertiwi. Permintaan petani terhadap benih lokal semakin tinggi daripada benih impor. Kepercayaan itu mulai tumbuh sejak tahun 2000-an dan sekarang makin meningkat, apalagi selisih harga cukup tinggi sekitar Rp20 ribuan," Rudijanto, distributor benih sekaligus pendiri PT Sumber Makmur Agrikultur Indonesia di Malang, Jawa Timur, Senin (28/4).

Menurut Rudijanto, pihaknya sebagai distributor terus mendorong petani untuk menggunakan benih lokal daripada benih impor, karena kualitasnya sebanding dengan benih impor dan harganya pun lebih murah.

"Saat ini saya lebih banyak menjual benih buatan lokal khususnya dari Pertiwi, saya juga pasarkan benih Aora dan Matahari. Saya ingatkan para petani untuk memakai benih lokal. Bayangkan kalau terlampau tergantung pada benih impor, lalu sewaktu-waktu impornya dihentikan... kita mau tanam apa?" kata Rudijanto yang memasarkan benih pertanian dari Banyuwangi sampai Ngawi.

Menurutnya, permintaan benih tertinggi adalah jagung hibrida dan jagung manis bisa mencapai 2 ton hingga 3 ton per bulan.

Kediri (B2B) - Farmers in Indonesia, especially in East Java the more trust in local seeds, rather than imported seed, because the quality is competitive, and the price is cheaper than imported seed. The highest demand is hybrid corn seeds, sweet corn and rice.

"Farmers started to believe in the local seeds like Pertiwi products. Inquiry to local seeds higher than imported seed. Belief that has grown since the 2000s and the current increased, price differences is quite high around IDR20 thousand," Rudijanto, seeds distributors, and founder of PT Sumber Makmur Indonesia Agriculture in Malang, East Java, on Monday (28/4).

According Rudijanto, as a distributor, he continued to encourage local farmers put seeds, because the quality is comparable with imported seed and the price is cheaper.

"I am currently selling more local seeds, especially from the Pertiwi, I also markets seeds Aora and the Sun. I remind farmers to use local seeds. If too dependent on imported seeds, then import stopped at any time ... we want to planting what? "Rudijanto words, the marketing of agricultural seeds from Banyuwangi to Ngawi.

According to him, the demand is the highest seeds of hybrid corn, and sweet corn can reach 2 tons to 3 tons per month.