Mentan Teken Kontrak Rp34,6 Triliun di Hari Pertama Kerja 2016

Indonesian Agriculture Ministry Signed a Contract 34.6t Rupiahs with 3rd Parties

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Teken Kontrak Rp34,6 Triliun di Hari Pertama Kerja 2016
Mentan Andi Amran Sulaiman menjadi saksi penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa 2016 di Kementan senilai Rp34,6 triliun (Foto2: Humas Kementan/Abiyadun)

Jakarta (B2B) - Memasuki hari pertama kerja di 2016 pada Senin (4/1) Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman langsung tancap gas dengan meneken kontrak pengadaan barang dan jasa tahun 2016 di Kementerian Pertanian RI senilai Rp34,6 triliun untuk pupuk bersubsidi, pencetakan sawah baru, benih bersubsidi, alat dan mesin pertanian (Alsintan) prapanen, Alsintan pascapanen, asuransi pertanian, pemeliharaan gedung perkantoran, pengembangan ternak sapi, dan pakan ternak.

Penandatanganan kontrak dengan mitra terkait dari pihak ketiga disaksikan oleh para pimpinan dari Kepolisian RI (Polri), Kejaksaan Agung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), LKPP, TNI AD, para direktur dari BUMN dan perusahaan swasta, dan para pejabat eselon satu di Kementan. 

Kontrak pengadaan barang/jasa sebesar Rp34,6 triliun di Kementan bertujuan mempercepat pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Tahun Anggaran (TA) 2016 untuk pupuk bersubsidi dengan PT Pupuk Indonesia Holding sebesar Rp30 triliun, untuk pencetakan sawah baru dengan Zeni TNI AD Rp1,7 triliun dan Zeni Kodam Rp1,5 triliun, benih bersubsidi senilai Rp404,4 miliar dengan PT Pertani dan Rp404,4 miliar dengan PT Sang Hyang Sri (SJHS), 11 kontrak pengadaan Alsintan prapanen dengan enam perusahaan sebesar Rp360 miliar, Alsintan pascapanen dengan Kubota senilai Rp8,3 miliar, PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) senilai Rp114 miliar untuk asuransi pertanian, PT SIMS Services meraih kontrak Rp723,7 juta untuk fasilitasi keamanan kantor dan lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura, PT Tataruang Dinamika meraih kontrak Rp637,5 juta untuk pemeliharaan gedung kantor Direktorat Jenderal Hortikultura, CV Karya Inayah Selaras mendapat kontrak Rp308,6 juta untuk pengadaan obat, vitamin, mineral sapi donor dan calon donor, mineral untuk sapi resipien dan calon bibit, dan kontrak Rp180 juta untuk pengadaan hijauan pakan ternak dengan Kelompok Ternak Sukabumi.   

"Pengadaan barang dan jasa dari pemerintah ini dilaksanakan Kementan sesuai Peraturan Presiden atau Perpres No 172/2014 melalui penunjukan langsung dan e-Katalog sehingga bisa langsung ditetapkan pemerintah. Januari ini diharapkan sudah dapat didistribusikan kepada para penerima manfaat yaitu kelompok tani dan gabungan kelompok tani," kata Mentan Amran Sulaiman dalam sambutannya kepada 300 mitra pihak ketiga yang hadir untuk meneken kontrak maupun sebagai saksi.

Menurutnya, secara umum bantuan pemerintah untuk TA 2016 lebih banyak daripada TA 2015, khususnya Alsintan yang tahun ini mencapai 100.000 unit sementara tahun lalu hanya 80.000 unit. Bantuan Alsintan untuk kebutuhan petani prapanen terdiri atas mesin traktor, rice transplanter, dan pompa air sementara combine harvester, power thrasser, dryer machine, corn sheller untuk mendukung kegiatan pascapanen.

"Tahun ini juga dialokasikan anggaran pencetakan sawah baru seluas 200.600 hektar didukung oleh Zeni TNIAD dan Zeni Kodam, lebih luas dibandingkan 2015 yang hanya 23 ribu hektar," kata Mentan.

Jakarta (B2B) - The first working day in 2016 here on Monday (4/1), Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman signed for procurement of fiscal year 2016 reached 34.6 trillion rupiahs for procurement of subsidized fertilizers, new paddy fields, subsidized seeds, agricultural machinery for pre-harvest and post-harvest, agricultural insurance, maintenance of office buildings, cattle development and animal feed, according to spokeperson of the ministry.

Procurement contracts was signed by the minister with third parties witnessed by the leaders of Indonesian National Police, Attorney General Office, Anti-graft Commission, Indonesia´s Agency Procurement of Goods/Services of the Government called the LKPP, Indonesian army, executives of SOEs and private companies, and the first echelon officials in the ministry.

Procurement contracts of 34.6 trillion rupiahs in the ministry aims to accelerate the implementation of programs, activities and budget for Fiscal Year 2016 for the subsidized fertilizers by Indonesian Fertilizer Holding Corp. 30 trillion rupiahs, new paddy fields by the army corps of engineers 1.7 trillion rupiahs and 1.5 trillion rupiahs by army  corps of engineers of regional military command, procurement of subsidized seed 404.4 billion rupiahs by Pertani Corp. and 404.4 billion rupiahs by Sang Hyang Sri Corp., 11 contracts with six companies of 360 billion rupiahs for procurement of agricultural machinery pre-harvest. Agricultural machinery for post-harvest by Kubota 8.3 billion rupiahs, Indonesia Insurance Services Corp. for agricultural insurance 114 billion rupiahs, SIMS Services Corp. won 723.7 million rupiahs contract for security facilitation office in Directorate General of Horticulture, Tataruang Dinamika Corp. won 637.5 million rupiahs contract for maintenance of  office building in Directorate General of Horticulture, Karya Inayah Selaras Corp. won 308.6 million rupiahs contract for procurement of drugs, vitamins, minerals for for artificial insemination of cattle, and 180 million rupiahs contract of animal feed by farmers group of Sukabumi.

"Procurement of goods and services without tenders and e-Catalog is in accordance Presidential Decree No. 172/2014. This January is expected to be distributed to farmers across Indonesia," said Minister Sulaiman in his speech.

According to him, government assistance for fiscal year 2016 more than 2015, particularly for the 100,000 units of agricultural machinery while last year to 80,000 units. Agricultural machinery for pre-harvest consists of a tractor engine, rice transplanter, and water pumps, while the combine harvester, power thrasser, dryer machine and  corn sheller for postharvest.

"This year also provided budgets for 200,600 hectares of new paddy fields supported by the army, while in 2015 only 23 thousand hectares," Minister Sulaiman said.