Didukung Penyuluh, Kota Pariaman Bagikan Kartu Tani pada 2.385 Petani

Indonesian Govt Oversees the Distribution of Subsidized Fertilizer for Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Didukung Penyuluh, Kota Pariaman Bagikan Kartu Tani pada 2.385 Petani
PANTAU PENYALURAN: Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy [kanan] dan Sesditjen PSP, Mulyadi Hendiawan turun ke lapangan di seluruh Indonesia untuk memantau penyaluran pupuk bersubsidi melalui Kartu Tani kepada petani [Foto: Humas Ditjen PSP]

Kota Pariaman, Sumbar [B2B] - Pemerintah Kota Pariaman khususnya unit pelaksana teknis Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian [UPT BPPP] didukung Bank Mandiri bersiap mendistribusikan Kartu Tani kepada 2.835 petani setempat yang diharapkan rampung akhir Maret 2020, untuk mendukung pendistribusian pupuk bersubsidi.

Kepala UPT BPPP Pemkot Pariaman, Muliadi mengatakan Kartu Tani sudah disiapkan oleh Bank Mandiri. Kini juga sedang persiapan formulir isian untuk menjadi nasabah bank sekaligus pemberian kartu tani. Persiapan itu diharapkan selesai pada bulan ini untuk se-Kota Pariaman. Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Dirjen PSP Kementan] Sarwo Edhy menegaskan Kartu Tani memastikan petani mendapatkan pupuk bersubsidi tepat waktu dan tepat sasaran.

“Jumlah Kartu Tani sebanyak 2.385 kartu, satu petani dapat satu kartu, dan kartu tersebut dapat digunakan mengambil pupuk sesuai kuota yang sudah ditentukan untuk petani,” kata Muliadi.

Dia mengakui, belum semua petani yang terdata, sebab pada 2018/2019 mulai mendata Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik [e-RDKK] karena belum semua petani memberikan data yang diperlukan untuk itu.

“Pendataan berlanjut dan bulan ini seluruh penyuluh mendata petani kembali sesuai wilayah kerja masing-masing, sehingga pada April telah terhimpun semua petani di e-RDKK 2021,” pungkasnya.

Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy Edhy mengatakan penerapan program Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok elektronik [e-RDKK] dan Kartu Tani diyakini dapat menekan penyalahgunaan pupuk bersubsidi. “Dengan adanya Kartu Tani aman karena petani langsung dapat jenis barangnya [pupuk]. Dari sisi jenis, masuk. Dari sisi keamanan, masuk. Dari ketepatan sasaran dan waktu, juga masuk,” kata Sarwo Edhy.

Adapun bagi petani yang ingin mendapatkan kartu tani harus memenuhi persyaratan. Pertama, harus tergabung dalam kelompok tani. Kedua, melampirkan fotokopi e-KTP, tanda kepemilikan tanah, bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan [LMDH]. Selanjutnya, dilakukan pengunggahan data RDKK atau upload alokasi pupuk bersubsidi, petani harus datang ke bank yang ditunjuk seperti Bank BRI dan Bank Mandiri unit desa agar Kartu Tani terbit.

“Penyuluh pertanian lapangan akan melakukan verifikasi data ke lapangan. Mereka lalu mengunggah data petani ke e-RDKK,” kata Sarwo Edhy.

Langkah terakhir, petani menunjukkan KTP asli dan menyebutkan nama ibu kandung. Petugas lalu memeriksa server bank yang dilanjutkan pembuatan buku tabungan. [Sur]

Pariaman City of West Sumatera [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry suggests that many farmers in Lebak district of Banten province have not yet utilized rice farming insurance, the Director General of Agriculture Infrastructure and Facilities [Dirjen PSP] Sarwo Edhy encouraged the Head of the Lebak Agriculture Service Office, Dede Supriatna to socialize the benefits of farmer insurance to farmers, because it was very profitable for farmers.