Inklusi Keuangan, Kementan Perkuat Kapasitas Petani Muda bagi Mandiri Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Inklusi Keuangan, Kementan Perkuat Kapasitas Petani Muda bagi Mandiri Pangan
SMKPPN BANJARBARU: SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum [MAF] edisi Tani Akur bertajuk ´Penguatan Kapasitas Petani Muda Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Melalui Inklusi Keuangan´.

Hulu Sungai Selatan, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] terus mendorong regenerasi petani dan pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kementan bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development [IFAD]. Lembaga pembiayaan internasional bidang pertanian, IFAD bersama Kementan terus berupaya meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian.

"Permodalan menjadi faktor penting dalam kegiatan usaha para petani milenial. Penting sebagai upaya mengembangkan skala usaha mereka," katanya.

Guna mencapai tujuan tersebut, kata Dedi Nursyamsi, akses permodalan khususnya KUR harus terus diupayakan.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani muda, yang kali ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan vokasi, SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS di Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru kali ini mengadakan Millenial Agriculture Forum [MAF] edisi Tani Akur bertajuk ´Penguatan Kapasitas Petani Muda Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Melalui Inklusi Keuangan´. 

MAF disiarkan langsung secara daring dari BPP Kecamatan Telaga Langsat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan [HSS] Kalsel pada Rabu [6/3].

Diawali pembukaan oleh Project Manager PPIU YESS Kalsel, Angga Tri Aditia Permana menjelaskan bahwa MAF Tani Akur yang pertama di Hulu Sungai Selatan, maka melalui MAF akan lebih mengenal Klinik Agribisnis.

“MAF kali ini terkait Klinik Agribisnis atau akses permodalan, BPP telah lama menjadi mitra Program YESS. Ke depan, fungsi BPP sejalan dengan dengan Kostratani sebagai tempat belajar, dan konsultasi bagi petani-petani muda," katanya.

Angga Tri berharap, petani muda akan semakin semangat dan menularkan semangatnya ke petani lainnya. Selain itu, MAF bisa berbagi ilmu tentang pengalaman, akses permodalan dan business matching.

Mengawali materi, Suhaimi selaku Koordinator BPP Telaga Langsat menyampaikan bahwa Telaga Langsat di tunjuk sebagai BDSP Program YESS.

"Kegiatan bimbingan layanan bisnis adanya di tempat kami. Jadi nantinya para adik-adik petani yang akan diikutkan dalam kegiatan pertanian di sinilah akan diajarkan dan ditingkatkan," katanya.

Ika Wahyudi selaku Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Hulu Sungai Selatan menyampaikan tentang literasi dan inklusi keuangan. Pasalnya, Kalsel akan menjadi gerbang Ibu Kota Nusantara [IKN] yang diharapkan akan menjadi penyangga pangan IKN.

"Nantinya, Kalsel akan menjadi gerbang IKN, ini adalah peluang bagi petani untuk mengembangkan usaha, salah satunya melalui kegiatan ini," katanya.

Ika Wahyudi memaparkan bahwa tugas pemerintah adalah membantu para petani, bagaimana caranya petani itu sejahtera. Dalam mendukung hal itu, Pemda HSS akan memiliki rencana kerja di 2024 di antaranya KUR Plus Bunga Numasera, Asuransi Usaha Tani dan Ternak dan Komunitas Edukasi Tabungan Pelajar.

Pemateri ketiga, Lukmanul Hakim sebagai Branch Manager Bank Mandiri KCP Kandangan memaparkan materi terkait Livin Mandiri dan akses permodalan. 

"Petani harus memiliki rekening Tabungan Mandiri dulu, selanjutnya bisa mengajukan KUR. Di Bank Mandiri ini memiliki beberapa KUR di antaranya KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil," katanya.

Terakhir, pemateri keempat yakni Rahman Hadi, petani Muda YESS Kecamatan Telaga Langsat yang berkecimpung pada budidaya melon. 

Dia mengajak pemuda untuk bergabung ke Program YESS, karena akan dikembangkan kemampuan, pengetahuan, menambah teman dan lingkungan usaha yang bermanfaat dalam pengembangan usaha pertanian.

Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menyampaikan HSS sebagai kabupaten baru pada Program YESS. Dia mendorong dan memperkuat capaian output Program YESS, terutama untuk mendorong sebanyak-banyaknya petani muda berusaha dan bekerja di bidang pertanian.

"HSS merupakan kabupaten strategis, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, harus dimanfaatkan dan memberi kemanfaatan dalam kewirausahaan di sektor pertanian," katanya pada closing statement.

Selain itu, kata Kapusdik, petani muda bisa mengikuti berbagai pelatihan sehingga naik kelas, mengembangkan usaha, meningkatkan kapasitas, mengakses permodalan dan bisa berpikir modern. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

South Hulu Sungai, South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.